1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bagaimana Pemimpin Islam di Indonesia Melihat Rencana Kunjungan Obama?

11 Maret 2010

Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama rencananyaa akan berkunjung ke Indonesia akhir minggu depan. Ketika dilantik menjadi presiden, Obama berjanji memperbaiki hubungan Amerika Serikat dengan Dunia Islam.

https://p.dw.com/p/MQXb
Barack ObamaFoto: AP

Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah menyambut positif rencana kunjungan Presiden Obama ke Indonesia Maret mendatang. Ketua PBNU Masdar Mas”udi menyatakan, kunjungan itu akan dimanfaatkan tokoh -tokoh Islam untuk menagih janji Obama, memperbaiki hubungan Amerika dengan dunia Islam.

Sebagai negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia adalah pintu masuk yang sangat tepat bagi Amerika untuk berhubungan dengan dunia Islam. Salah satunya karena Islam yang dianut mayoritas warga Indonesia adalah Islam moderat dan diterima oleh aliran-aliran Islam lain di dunia. Karena itu, Masdar Mas'udi memandang, kunjungan Obama ke Indonesia ini akan menjadi bagian penting bagi upaya Obama mendekatkan Amerika dengan dunia Islam.

Pandangan serupa dinyatakan, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Muhajir Effendi. Menurut pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur itu, tokoh-tokoh Islam di Indonesia harus bisa memanfaatkan pertemuan dengan Obama nanti, untuk meyakinkan bahwa ektrimisme dan terorisme bukanlah arus utama Islam di Indonesia. Dia juga mengusulkan adanya skema-skema kerjasama antara pemuka agama dua negara, untuk menyamakan persepsi yang selama ini saling berseberangan.

Diluar itu, Muhajir Efendi memandang, ada banyak manfaat yang bisa diperoleh Indonesia dengan kunjungan ini, untuk menegosiasikan kepentingan Indonesia dengan Amerika Serikat mengingat latar belakang Obama yang istimewa.

“Obama ini memiliki pengetahuan pandangan tentang Indonesia yang relatif cukup dibanding presiden-presiden Amerika sebelumnya. Dia juga agak tahu tentang islam, karena kebetulan ayahnya juga beragama Islam. Dia juga pernah tinggal di Indonesia, jadi dia agak tahu bagaimana kultur dan orientasi politik, keyakinan, ideologi bangsa Indonesia,” dikatakan Muhajir Efendi.

Pemerintah Obama selama ini memandang Indonesia merupakan pintu masuk penting bagi Amerika Serikat untuk memulihkan hubungan dengan Dunia Islam. Salah satu buktinya, adalah dukungan Obama terhadap Konferensi Lintas Agama Internasional, yang dihadiri pemuka agama Indonesia dan Amerika beberapa waktu lalu.

Meski demikian, ada juga kelompok Islam yang skeptis dengan kunjungan Obama. Sikap keras ditunjukan antara lain dari Hizbut Tahrir Indonesia HTI yang berencana menggelar unjuk rasa besar- besaran menentang kunjungan Obama.

“Lebih dari satu tahun dia mimpin Amerika, janji-janji itu tidak pernah diwujudkan. Dia malah menambah pasukan Amerika ke Afghanistan. Saya kira seluruh perkataan Obama menyangkut dunia islam itu, tidak pernah dibuktikan. Oleh karena itu kita mempunyai alasan untuk menolak Obama,” ungkap juru bicara HTI Ismail Yusanto.

Bagaimanapun, ini adalah kunjungan istimewa, tidak cuma bagi Indonesia yang merupakan negeri demokrasi Muslim terbesar di dunia tapi juga bagi Obama, seorang presiden sebuah negara besar yang hampir 7 juta warganya juga beragama Islam.

Zaki Amrullah

Editor: Hendra Pasuhuk