1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

260411 Thailand Kambodscha Kämpfe

26 April 2011

Hari keempat pertempuran Thailand - Kamboja, sedikitnya 12 korban tewas. Hari Selasa (26/04), baku tembak terjadi lagi di dekat candi Preah Vihear. Ada kekuatiran wilayah pertempuran akan terus meluas.

https://p.dw.com/p/1142b
Thailand Kambodscha UnruhenFoto: picture alliance/dpa

Hari keempat pertempuran antara pasukan Thailand dan Kamboja menunjukkan modus yang sama. Tembakan pertama dimulai dini hari dan berlangsung selama beberapa jam. Lalu kedua belah pihak menyatakan bersedia untuk mengadakan pembicaraan dan baku tembakpun untuk sementara berhenti. Pembicaraan yang menyelesaikan konflik tersebut tidak terjadi, karena keesokannya lemparan granat dan ledakan tembakan kembali mengawali hari.

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon berulang kali mendesak agar masalah itu secepatnya ditangani. Menlu AS Hillary Clinton menyerukan agar kedua pihak menahan diri. Sementara Menlu Indonesia, Marty Natalegawa yang saat ini memimpin ASEAN dan berusaha menengahi konflik itu, membatalkan rencana kunjungannya karena menilainya tidak akan membawa hasil.

Kekisruhan politik yang mencuat itu menyebabkan pemerintah Kamboja dan Thailand saling tuding. Menteri Luar Negeri Thailand, Kasit Piromya, "Saya meminta kepada Perdana Menteri Hun Sen dan pemerintah Kamboja, untuk mempertimbangkannya kembali, demi kepentingan kedua negara, keamanan masyarakat sipil dan stabilitas ASEAN"

Grenzkonflikt Thailand Kambodscha Karte Infografik Prasat Preah Vihear
Grenzkonflikt Thailand Kambodscha Karte Infografik Prasat Preah Vihear

Thailand telah berulangkali mengusulkan agar konflik perbatasan itu diselesaikan secara bilateral. Kembali tergambar dalam pernyataan Perdana Menteri Vejjajiva akhir pekan lalu, "Ini saya bicarakan dengan militer dan kami menyadari bahwa hal ini merupakan kepentingan seluruh warga Thai. Kita harus mempertahankan kedaulatan bangsa dan menilai bahwa masalah ini harus diatasi secara bilateral."

Sementara Kamboja ingin agar perundingannya dimediasi pihak ketiga. Menolak berunding pada saat ini, Kamboja menyatakan bersedia membahasnya di sela-sela KTT ASEAN mendatang, pada 7-8 Mei di Jakarta. Pokok konflik adalah sebuah candi Hindu berusia 900 tahun yang berada di wilayah kedua negara. Candi Prear Vihear, yang merupakan peninggalan budaya dunia, oleh UNESCO dinyatakan milik Kamboja pada tahun 1962. Namun demarkasi wilayah di sekitarnya sampai kini tidak jelas, dan kerap menimbulkan ketegangan di antara kaum nasionalis di kedua belah pihak.

Zusammenstöße auf Thai-kambodschanischer Grenze
Zusammenstöße auf Thai-kambodschanischer GrenzeFoto: Picture-alliance/dpa

Namun Thailand tengah menhadapi pemilu. Pendukung partai Demokrat ingin agara Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva bersikap tegas terhadap pemerintah Kamboja, yang tidak mereka sukai. Truk-truk bermuatan pasukan dan perlengkapan bagi pasukan terus bergerak menuju front pertempuran di perbatasan.

Dalam pertempuran empat hari terakhir ini, sedikitnya 12 tentara tewas. Sekitar 50.000 warga sipil dari kedua belah pihak diungsikan dari kawasan pertempuran. Antrian makan di kamp pengsungsian semakin panjang, dan hampir semua pengungsi menduga bahwa masih akan lama sampai tiba waktunya untuk bisa pulang ke desa mereka.

Udo Schmidt / Edith Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk