1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ban Ki Moon: Sasaran Pembangunan Millenium Perlu Dana dan Tekad Politik

21 September 2010

Seberapa jauh hasil yang dicapai masyarakat internasional untuk mewujudkan sasaran pembangunan millenium? Ban Ki Monn menyatakan, tercapai beberapa keberhasilan. Akan tetapi banyak hal juga tidak sesuai dengan rencana.

https://p.dw.com/p/PIC1
Sekjen PBB Ban Ki MoonFoto: AP

"Jam terus berdetak“, kata Sekjen PBB Ban Ki Moon menunjuk pada tahun 2015, yang satu dekade lalu ditetapkan sebagai tenggat waktu bagi pencapaian tujuan pembangunan milenium. Karena itu Ban menuntut masyarakat dunia lebih banyak mewujudkan kata-kata dalam tindakan. “Setia pada identitas kita sebagai masyarakat internasional, yang dibangun di atas landasan solidaritas. Setia pada komitmen kita untuk mengakhiri pemerosotan kemanusian akibat kemiskinan ekstrim."

Sekjen PBB Ban Ki Moon menekan para negara donor yang dibebani hutang, untuk tidak memotong dana bagi negara miskin, walaupun mereka menghadapi beban keuangan.

Perjuangan untuk mencapai delapan sasaran pembangunan millenium hingga tahun 2015 masih bisa berhasil jika para pemimpin dunia menyediakan uang yang dibutuhkan dan tekad politik. Demikian kata Ban di hadapan 140 pemimpin negara yang menghadiri pembukaan KTT Milenium PBB di New York.

Target pembangunan milenium antara lain mengurangi separuh dari satu miliar orang yang hidup dengan kurang dari satu Dolar sehari, mengurangi 2/3 jumlah kematian anak di bawah usia lima tahun, dan penyebaran internet ke negara-negara miskin.

Sementara kemajuan besar dicapai di sejumlah kawasan, kebanyakan pakar menyatakan, tidak ada satupun dari sasaran milenium yang bisa dicapai sesuai target waktu. Krisis keuangan internasional memangkas bantuan yang sangat dibutuhkan.

Di Afrika khususnya, di mana bantuan yang dijanjikan mengalir dengan sangat kecil. Kawasan Sub-Sahara adalah masalah dunia internasional. Afrika betul-betul atraktif bagi investor, kata Direktur Bank Dunia Robert Zoellick, tetapi ia mengingatkan, "Kita seharusnya bekerja dengan negara-negara berkembang sebagai klien, dan bukan sebagai contoh pembangunan dari buku-buku pelajaran.“

Jerman juga mendukung program khusus bagi negara-negara yang menunjukkan pemerintahan yang baik. Harus ada tanggungjawab dari diri sendiri guna tercapainya kemajuan ekonomi. Sebelum KTT dimulai, Kanselir Angela Merkel menegaskan, "Negara yang memperoleh dana dan dukungan hanya yang mengembangkan perencanaan pemberantasan kemiskinan bagi negara itu sendiri. Inilah syarat kerjasama dengan kami. Dan saya yakin hal itu sudah sangat mengikat.“

Di sela-sela KTT, Kanselir Jerman Angela Merkel juga menghadiri pertemuan tentang bantuan pembangunan yang berorientasi pada hasil. Perdana Menteri Meles Zenawi menyambut baik bahwa yang dibicarakan bukan hanya besarnya bantuan tapi juga hasil dari bantuan. Mengingat sebuah strategi pembangunan yang efektif di sebuah kawasan belum tentu berhasil di kawasan lain. Zenawi menyebutkan contoh, "Terkadang kita berkonsentrasi pada proyek-proyek layanan kesehatan lewat rumah sakit, yang memakan biaya besar dan dibangun terutama di kota-kota. Tetapi lebih dari 70% penduduk Ethiopia tinggal di pedesaan."

Menyadari target waktu yang semakin dekat, Uni Eropa menawarkan satu miliar Euro untuk memperkuat upaya guna mencapai sasaran milenium. Jumlah sangat besar tersebut ditawarkan oleh Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso pada akhir hari pertama KTT. Harus dicapai hasil yang lebih efektif karena waktunya semakin dekat, kata Barroso.

KTT Millenium PBB di New York akan dilanjutkan Selasa (21/09), dengan pidato sejumlah pemimpin dunia. Termasuk di antaranya Kanselir Angela Merkel dan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad. Yang terakhir itu membuat penjagaan keamanan di sekitar lokasi KTT diperketat. Aparat keamanan berbaris di jalan-jalan, mengantisipasi aksi protes terhadap penguasa rejim Iran tersebut.

Christina Bergmann/Renata Permadi

Editor: Ziphora Robina