1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ban Ki Moon: Yang Utama Harmonisasi Dulu di Tubuh PBB

6 Maret 2007

"Saya mempereoleh pengalaman, bahwa konflik di dunia yang ada sekarang lebih banyak dari yang saya duga sebelum memangku jabatan ini.“ Demikian kalimat pertama yang dilontarkan Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki Moon saat diwawancarai oleh Radio Deutsche Welle.

https://p.dw.com/p/CP8I
Sekjen PBB Ban Ki Moon
Sekjen PBB Ban Ki MoonFoto: DW

Sudah sekian tahun bekas Menteri Luar Negeri Korea Selatan ini, menjadi pakar penyelesaian konflik dunia. Kini, Ban Ki Moon bertekad agar Perserikatan Bangsa Bangsa benar-benar menjadi mediator dalam berbagai konflik di dunia. Membangun persatuan negara-negara anggota PBB, menjadi prioritas utamanya.

"Sayangnya, ada ketidakpercayaan antar negara anggota. Baik antara negara besar dengan negara kecil, juga negara kaya dengan negara miskin. Dan ketidakpercayaan antara negara-negara anggota dengan sekretariat PBB. Sebagai Sekjen PBB, saya akan menjalankan peran sebagai pembawa keharmonisan, menjembatani kesenjangan yang ada.“

Berbicara mengenai perubahan iklim dunia, orang nomor satu di PBB itu kembali menekankan pentingnya dibangun kerjasama dalam menanggulangani pemanasan global. Ban Ki Moon misalnya menyesalkan sikap Amerika Serikat sebagai negara penghasil terbesar gas CO2 yang kurang mau bekerjasama. Lalu apa harapan Sekjen PBB ini terhadap kebijakan Amerika tentang pemanasan global?

"Saya merasa di Amerika Serikat sudah tumbuh kesadaran tentang itu, terutama di kalangan pebisnis dan Kongres Amerika, bahwa ini merupakan isu yang sangat penting. Dan Amerika Serikat seharusnya juga mengambil peran dalam proses penting ini. Saya harap Pemerintah Amerika Serikat serius mempertimbangkan untuk lebih aktif dan konstrukfif dalam mengambil bagian dari proses penanggulangan pemanasan global ini.”

Konflik atom Iran, juga merupakan isu yang sangat penting bagi PBB. Ban Ki Moon mengkritik ketidakbersediaan pemerintahan Iran bekerjasama dengan PBB untuk menyelesaikan sengketa atomnya.

"Pertama-tama, Otoritas Iran harus menaati Resolusi Dewan Keamanan PBB. Namun sejauh ini Íran tidak mematuhi batas waktu yang diajukan oleh DK PBB untuk menghentikan fasilitas pengayaan uraniumnya. Urusan ini sebenarnya ada di tangan PBB. Saya memahami anggota-anggota PBB yang serius mempertimbangkan pemberian sanksi terhadap Iran. Dan sekarang ini penting dan sangat mendesak bagi Iran untuk membangun dialog dengan masyarakat internasional yang dipimpin oleh Uni Eropa.“

Dalam periode kerja selama lima tahun, bukan hanya berbagai konflik internasional dan masalah perubahan iklim harus yang ditangani Ban Ki Moon, namun juga masalah internal di tubuh PBB, termasuk transparansi di lembaga dunia tersebut.