1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Peneliti Jerman Dapat Penghargaan dari Joko Widodo

6 November 2021

Peneliti asal Jerman Prof. Johann Goldammer mendapat penghargaan Bintang Jasa Utama dari Presiden Joko Widodo. Ia dianggap berkontribusi dalam membantu pemerintah Indonesia dalam mengatasi masalah kebakaran hutan.

https://p.dw.com/p/42fRr
Prof. Johann Goldammer bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno
Prof. Johann Goldammer menerima penghargaan Bintang Jasa UtamaFoto: Embassy of the Republic of Indonesia in Berlin

Prof. Johann Georg Goldammer adalah satu-satunya warga negara asing yang menerima penghargaan Bintang Jasa Utama dari pemerintah. Namanya diumumkan Presiden Joko Widodo pada Agustus 2021 lalu karena dianggap memberikan sumbangsih penting untuk Indonesia.

"Prof. Johann Goldammer telah berperan besar dalam membantu Pemerintah Indonesia untuk mengatasi persoalan kebakaran hutan,” kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong di Paviliun Indonesia pada saat KTT Iklim COP26, Kamis (04/11).

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno menyampaikan bahwa pemberian penghargaan Jasa Utama kepada Prof. Johann Goldammer merefleksikan kemitraan Indonesia-Jerman yang kuat di bidang lingkungan hidup. "Jerman merupakan mitra penting Indonesia dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Cegah kebakaran hutan di negara berkembang

Prof. Johann Georg Goldammer yang merupakan Direktur Global Fire Monitoring Center (GFMC) telah meneliti lintas benua sejak pertengahan tahun 1970-an. Bersama kelompok kerjanya, Prof Goldammer meneliti bagaimana kawasan yang kaya akan keanekaragaman hayati dapat tetap dilestarikan dengan mengendalikan penyebaran api.

Menurutnya pencegahan kebakaran hutan di negara berkembang harus menjadi fokus karena dampak besar yang bisa terjadi.

"Kebakaran yang mempengaruhi negara-negara berkembang berdampak pada mata pencaharian orang-orang jauh lebih banyak daripada di negara-negara kaya dan `diasuransikan',” kata Prof Goldammer seperti dikutip dari The New Humanitarian., sambil menambahkan, "Kebakaran kecil di negara berkembang dapat menyebabkan lebih banyak malapetaka daripada di negara kaya.”

Prof. Dr. Johann Georg Goldammer
Prof. Johann Georg Goldammer meneliti hutan di KalimantanFoto: Philipp on Dithfurt

Indonesia berhasil cegah kebakaran hutan?

Profesor dari Fakultas Ilmu Kehutanan Universitas Freiburg itu telah mengeluarkan beberapa hasil penelitian tentang hutan Kalimantan, seperti 'The impact of droughts and forest fires on tropical lowland rain forest of Eastern Borneo'. Ia terlibat dalam merancang, mempersiapkan dan mengimplementasikan berbagai kebijakan nasional untuk mengurangi risiko kebakaran.

Dubes RI Arif Havas Oegroseno mengklaim keberhasilan Indonesia dalam menurunkan angka kebakaran hutan di Indonesia, dalam dalam mengatasi isu lingkungan hidup.

"Indonesia perlu menyusun strategi untuk menciptakan branding internasional terkait keberhasilan Indonesia di bidang lingkungan hidup, di antaranya penurunan deforestasi, keberhasilan restorasi gambut, pengelolaan hutan mangrove, dan juga penurunan kasus kebakaran hutan,” kata Duta Besar Arif Havas Oegroseno.

Dikutip dari antaranews, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akhir Oktober lalu mengklaim bahwa Indonesia bisa mencegah karhutla selama dua tahun terakhir, meski banyak yang memprediksi bencana ganda tahun 2020 dan 2021. Namun bencana ini diakuibisa dikendalikan karena pemerintah melakukan serangkaian kebijakan seperti pengelolaan ekosistem gambut, peringatan dini dan deteksi dini, partoli terpadu, modifikasi cuaca dan pelibatan masyarakat.

ts/vlz (KBRI Berlin, OSCE, antaranews)