1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Banyak Jihadis Jerman Berangkat ke Suriah

Knipp, Kersten23 Oktober 2013

Menurut laporan dinas rahasia, saat ini ada sekitar 200 jihadis dari Jerman yang berada di Suriah. Mereka didukung oleh jaringan aktivis radikal yang mengumpulkan sumbangan.

https://p.dw.com/p/1A48w
Foto: picture-alliance/AP

Banyak jihadis dari luar negeri yang ikut berperang di Suriah. Menurut laporan lembaga penelitian Inggris Janes, jumlah jihadis asing di Suriah bisa mencapai 10.000 orang. Mereka secara ideologis dekat dengan jaringan terror Al Qaida. Mereka termasuk kelompok Sunni, yang berjuang melawan pasukan pemerintah Suriah yang termasuk kelompok Syiah.

Kebanyakan jihadis berperang untuk cita-cita mendirikan sebuah Negara Islam Suriah. Mereka berasal dari berbagai negara, antara lain dari Jerman. Menurut laporan majalah berita Jerman "Der Spiegel", ada sekiar 200 jihadis asal Jerman yang saat ini berada di Suriah.

"German Camp" di Suriah

Kebanyakan jihadis asal Jerman berasal dari negara bagian Nordrhein Westfalen. Menurut keterangan dinas rahasia, ada juga yang berasal dari negara bagian Berlin, Hamburg, Hessen dan Bayern.

Lebih dari setengah jihadis asal Jerman itu memiliki kewarganegaraan Jerman. Lainnya adalah kelompok migran yang tinggal di Jerman dan masih memegang kewarganegaraan lain. Sebagian dari mereka tinggal dan berlatih di tempat penampungan yang dinamakan "German Camp". Mereka masuk ke Suriah biasanya lewat perbatasan Turki atau Libanon.

Merekrut jihadis Jerman lewat internet
Merekrut jihadis Jerman lewat internetFoto: picture-alliance/dpa/Intelcenter

Peran apa yang dimainkan para jihadis Jerman di Suriah, belum diketahui jelas. Tapi pengamat politik Alexender Hamann memperingatkan, para jihadis berada di kawasan perang. Dan banyak pejuang profesional yang sudah berpengalaman yang ikut bertempur di Suriah. Sebagian jihadis internasional di Suriah sudah pernah berperang di Bosnia, Afghanistan dan Irak. Mereka jauh lebih berpengalaman dari jihadis Jerman. "Kebanyakan jihadis Jerman itu orang muda yang berjiwa "idealis". Mereka berasal dari kawasan damai dan tidak punya pengalaman hidup di kawasan perang", kata Hamann.

Kurang Pengalaman dan Ketakutan

Karena kurang pengalaman, para jihadis Jerman sering dilibatkan dalam aksi-aksi bunuh diri. Sebab tenaga mereka tidak terlalu dibutuhkan untuk kepentingan strategis. Orang yang punya pengalaman organisasi mendapat tugas khusus, misalnya kembali ke Jerman untuk mengumpulkan sumbangan.

Tapi tidak semua jihadis yang kembali ke Jerman akhirnya masuk dalam jaringan kelompok radikal. "Kita tidak tahu, ketrampilan apa saja yang mereka pelajari di Suriah. Mereka juga belum tentu masih bermotivasi mendukung jihad, setelah pengalaman buruknya", kata Alexander Hamann.

Menurut laporan dinas rahasia Jerman, para jihadis asal Jerman biasanya sulit berkomunikasi, karena mereka tidak menguasai bahasa Arab. Mereka sering dikucilkan, kekurangan makanan dan sering menderita sakit. Mereka juga merasa ketakutan, karena tempat penampungan jihadis sering jadi sasaran serangan militer.

Banyak jihadis yang kemudian mencoba kembali ke Jerman, tetapi mereka kehabisan uang dan tidak punya paspor. Banyak dari mereka yang akhirnya minta bantuan dari Kedutaan Besar Jerman.