1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rusia Mainkan Peran Kunci di Suriah

28 September 2015

Solusi krisis Suriah kini tidak bisa lepas dari peranan Rusia. Langkah yang dilancarkan Barat dan aliansinya terbukti gagal tumbangkan Assad dan justru perbesar kekuasaan ISIS.

https://p.dw.com/p/1GeXc
Putin und Obama
Foto: Getty Images/AFP/J. Samad

Langkah strategis dan penguatan infrastuktur militer Rusia di Suriah dan Irak kini menjadi penentu dalam penuntasan krisis di Suriah. Dukungan Rusia, Iran dan Irak terhadap pemerintahan Presiden Bashar al Assad akan jadi faktor penting yang harus diperhatikan Barat dan aliansinya yang ingin menumbangkan rezim di Damaskus.

Harian Belanda de Volkskrant yang terbit di Amsterdam dalam tajuknya menulis: Kremlin memainkan langkah caturnya di Suriah, agar Barat dalam mencari solusi krisis tidak bisa lagi melangkahi Rusia. Di waktu belakangan ini terlihat jelas, militer pendukung Bashar al Assad semakin banyak kehilangan teritorialnya. Tapi berkat dukungan Rusia, rezim di Damaskus kini kembali stabil. Dengan kehadiran angkatan udara Rusia, kini opsi untuk memaksa larangan terbang angkatan udara Assad juga tidak akan sukses.

Harian Polandia Gazeta Wyborcza lebih menyoroti tampilan Presiden Rusia Vladimir Putin di depan Sidang Umum PBB di New York. Harian yang terbit di Warsawa ini dalam tajuknya menulis: Di gedung PBB dengan tegang ditunggu pertemuan antara Putin dan Obama. Tapi yang sudah jelas, Kremlin kini berada di atas angin. Moskow mengirim tambahan kekuatan militer ke Suriah, dan dengan itu dunia kembali harus memperhitungkan Putin. Tapi dipertanyakan, apakah kehadiran Rusia di Suriah akan banyak membantu pemecahan masalah. Pasalnya, mayoritas pengungsi kabur dari kejaran pasukan Assad dan bukannya takut para jihadis ISIS.

Juga harian koneservatif Inggris The Times menyoroti dengan kritis pendekatan Barat kepada Rusai dalam mencari solusi konflik Suriah. Harian yang terbit di London itu dalam tajuknya berkomentar: Pengiriman tambahan infrastruktur militer Rusia ke Suriah hanyalah salah satu langkah permainan strategi Putin. Pada dasarnya, presiden Rusia itu sedang mengatur langkah untuk mengakhiri isolasi dan embargo Barat. Kini politisi Barat harus mampu mengajukan tawaran tandingan yang meyakinkan dalam Sidang Umum PBB. Dan dengan itu, Rusia harus dipaksa mengakui tindakan kriminalnya di Eropa. Jika tidak, Putin akan kembali memainkan peranan kunci di panggung politik dunia.

Russland Präsident Wladimir Putin aus Submarine
Foto: Reuters/A. Druzhinin/RIA Novosti/Kremlin

Harian Perancis La Croix menyoroti tajam langkah Paris melancarkan serangan udara di Suriah. Seharusnya para aktor penting konflik Suriah menggelar perundingan bersama, tulis harian yang terbit di Paris itu dalam tajuknya. Lebih lanjut harian ini menulis: Apa yang diharapkan dari serangan udara Amerika dan Perancis ke posisi ISIS? Juga apa tujuan peningkatan kekuatan militer Rusia di Suriah? Saat ini situasinya kacau balau, antara solusi diplomasi atau militer. Harapan mendesak ISIS dari teritorial yang direbutnya serta memulai dialog politik dengan Damaskus, sangat jauh dari bisa terwujud. Lebih baik jika para aktor pentingnya bertemu di sela-sela Sidang Umum PBB. Ini paling tidak akan jadi titik awal jalan keluar krisis.

as/yf (dpa,afp)