1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Barat Tolak 'Rencana Perdamaian' Assad

7 Januari 2013

Pidato Presiden Bashar al Assad yang menyerukan perdamaian di Suriah berdasarkan tuntutannya, ditolak oleh oposisi dan dunia internasional. Dukungan hanya datang dari sekutunya Iran.

https://p.dw.com/p/17F97
Foto: REUTERS/Sana

Pada pidato pertamanya dalam tujuh bulan terakhir, Minggu (06/01), Assad menjabarkan visinya untuk bisa keluar dari konflik yang telah berlangsung selama 21 bulan. "Solusi konflik harus dilakuan oleh warga Suriah sendiri", tegas Assad. Ia menyebut warga yang menentangnya "bukan pihak yang loyal terhadap oposisi melainkan gerombolan pembunuh."

Menurut Assad, sebagian besar pemberontak anti rezimnya adalah warga asing. "Pihak yang kami perangi saat ini adalah mereka yang menganut ideologi Al Qaida." Walau rencananya adalah untuk mengakhiri kekerasan, Assad menolak dialog dengan oposisi dan bersumpah untuk memerangi lawan yang ia sebut "teroris" dan dukungan asingnya.

Pesimisme Internasional

"Ini adalah upaya lain rezim di Damaskus untuk bertahan pada kekuasaan dan tidak melakukan apa-apa untuk memenuhi keinginan warga Suriah, yakni transisi politik, " kata juru bicara kementrian luar negeri AS Victoria Nuland di Washington. Rencana Assad tidak sesuai dengan kenyataan, tambah Nuland.

Sementara Inggris menganggap pidato Assad itu "tidak ada maknanya". Menteri luar negeri Inggris William Hague yakin pidato Assad tidak akan bisa "menipu siapapun".

Amerika Serikat dan Eropa sebelumnya telah menyatakan kelompok oposisi Koalisi Nasional sebagai "pewakilan sah" warga Suriah. Kantor pimpinan kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton menegaskan, Eropa tetap bertahan dengan tuntutannya agar Assad mundur, supaya transisi politik bisa terjadi di Suriah.

Syrien Attentat Gewalt
Kekerasan tak kunjung henti di SuriahFoto: AFP/Getty Images

Pihak oposisi, Koalisi Nasional Suriah, mengingatkan, bahwa Assad tidak bersedia untuk berdialog dengan pihak pemberontak sehingga negosiasi tidak mungkin tercapai.

Presiden Mesir Mohamed Morsi mengatakan kepada CNN, ia akan mendukung semua keputusan warga Suriah, termasuk mengajukan Assad ke pengadilan atas tuduhan melakukan kejahatan perang.

Iran tetap dukung Assad

Hanya Iran, yang membantu keuangan, konsultasi militer dan menurut AS juga menyuplai senjata bagi rezim Assad, yang masih mendukung rezim Suriah. "Republik Islam mendukung inisiatif Presiden Bashar al Assad untuk mencapai solusi komprehensif bagi krisis negaranya yang menolak campur tangan asing," ujar menteri luar negeri Iran Ali Akbar Salehi.

Upaya internasional untuk menekan rezim Assad melalui Dewan Keamanan PBB berulangkali diblokir oleh Rusia dan Cina. Padahal menurut PBB, lebih dari 60.000 ribu orang telah tewas dalam aksi kekerasan yang telah berlangsung selama hampir dua tahun.

VLZ/AS (afp, dpa, rtr)