Barca Tekuk Arsenal, Bayern Tanpa Van Gaal di Akhir Musim

Arsenal akan selamanya yakin kalau kartu merah Robin van Persie menyebabkan kekalahan mereka dari Barcelona di leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Namun pada kenyataannya mereka kewalahan menangani tim yang disebut-sebut terbaik di dunia saat ini. Kemenangan 3-1 di Nou Camp membawa Barca ke perempat final dengan kemenangan agregat 4-3.

Barca menikmati 70 persen kepemilikan bola dan 19 peluang gol. Sementara Arsenal tidak memiliki peluang selain serangan offside Van Persie setelah peluit wasit berbunyi. Van Persie diganjar kartu merah karena ini, keputusan yang menjadi bahan perdebatan pasca pertandingan. Arsenal sempat dua kali menyentuh areal penalti Barca, salah satunya adalah kegagalan striker Nicklas Bendtner untuk mengendalikan bola. Satu-satunya gol Arsenal adalah gol bunuh diri Sergio Busquets di menit ke-53.

Wasit penyebab Arsenal kalah?

Pelatih Arsenal Arsene Wenger yakin timnya bisa menang jika Van Persie tidak terkena kartu merah di menit ke-56. "Saya rasa banyak yang tidak bahagia atas keputusan wasit. Mereka yang mencintai Arsenal, dan mereka yang mencintai sepakbola bisa frustrasi karena keputusan ini. Sangatlah sulit untuk mengerti sikap wasit. Banyak penyesalan karena kami tidak menyangka akan kalah dengan cara ini. Saya bersimpati dengan semua yang menonton pertandingan tadi malam," kritik Wenger.

Kapten Arsenal, Cesc Fabregas, jelas tidak fit malam itu. Kontrol bola yang tidak baik dari Fabregas berujung kepada gol perdana Barca dari Lionel Messi di perpanjangan waktu babak pertama. Fabregas mengakui kesalahan lewat akun Twitter-nya usai pertandingan. Fabregas menulis: "Salah satu momen terburuk dalam hidup saya. Saya minta maaf."

Guardiola salahkan strategi Wenger

Wenger juga berbuat kesalahan dengan memainkan taktik negatif. Pelatih Barca Pep Guardiola berkomentar, "Mereka tidak bermain menyerang. Mungkin mereka main untuk mempertahankan hasil leg pertama 2-1. Saya tidak mengerti. Saya tahu Arsenal yang saya tonton di televisi dan permainan mereka bertambah baik dalam beberapa pertandingan terakhir."

Lionel Messi resmi memupuskan harapan Arsenal di Liga Champions selama dua musim berturut-turut. Kalau musim lalu dengan 4 gol, musim ini cukup 2 gol. Messi telah menyarangkan 8 gol sepanjang musim, satu gol lebih unggul dari pemain Chelsea, Nicolas Anelka, Samuel Eto'o dari Inter Milan, serta Mario Gomez dari Bayern München.

Bayern lepas Van Gaal di akhir musim

Berbicara tentang Bayern München, awal pekan ini dipastikan kalau era pelatih Louis van Gaal akan berakhir dengan prematur di akhir musim ini. Bayern memutuskan untuk melepas pelatih asal Belanda yang berusia 59 tahun tersebut. Keputusan diakui sebagai kesepakatan bersama antara klub dan Van Gaal. Alasan pemutusan kontrak Van Gaal adalah perbedaan pendapat dalam strategi klub untuk maju.

Van Gaal mengantar Bayern menjuarai Bundesliga dan Piala Jerman, serta final Liga Champions di musim pertamanya bersama Bayern. Van Gaal akan meninggalkan Bayern setelah dua musim, dan setahun sebelum kontraknya berakhir. Tiga kekalahan dalam 8 hari serta tersingkirnya Bayern dari Piala Jerman menambah tekanan bagi manajemen Bayern untuk bertindak. Bayern terancam kehilangan posisi di Liga Champions musim depan.

Musim sial bagi Bayern München

Kesialan Bayern musim ini bisa dihasilkan oleh sejumlah faktor. Gagal berinvestasi untuk pemain baru terutama di lini pertahanan di awal musim, serta keputusan untuk melepas sejumlah pemain senior sepanjang musim. Van Gaal juga kurang beruntung dengan cederanya pemain-pemain kunci seperti Arjen Robben dan Franck Ribbery.

Hubungan Van Gaal dengan dewan klub tidak selalu harmonis. Namun dewan klub memilih untuk tidak segera melepas Van Gaal karena absennya sosok pengganti yang tepat. Kandidat pengganti Van Gaal di akhir musim adalah Jupp Heynckes yang saat ini melatih Bayer Leverkusen, direktur Federasi Sepakbola Jerman Matthias Sammer dan pelatih timnas Turki Guus Hiddink. Harian Bild bahkan menyebut pelatih timnas Jerman, Joachim Loew, sebagai kandidat. Namun sulit membayangkan Loew yang terikat kontrak dengan timnas hingga tahun depan akan meninggalkan timnas yang ia asuh hingga ke peringkat tiga di Piala Dunia 2010.

Sejak pelatih timnas Swiss, Ottmar Hitzfeld, meninggalkan München tahun 2004 lalu setelah enam musim, Bayern tidak pernah memiliki pelatih lebih dari dua musim. Melatih Bayern München bukanlah tugas yang mudah. Pelatih manapun yang tidak berhasil membawa Bayern ke posisi dua besar dan slot di Liga Champions pasti disingkirkan.

Selasa (15/3) depan adalah kesempatan terakhir Bayern München di Liga Champions pada pertandingan leg kedua melawan Inter Milan. Kalau menang, Bayern bisa melaju ke perempat final.

rtr/afp/dpa/Carissa Paramita

Editor: Hendra Pasuhuk