1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Belum Tercapai Kesepakatan mengenai Pertukaran Tahanan Israel-Hamas

23 Desember 2009

Penengah dari Jerman kunjungi Jalur Gaza. Dari kalangan kelompok Hamas diungkapkan, penengah dari Jerman tersebut akan menyerahkan reaksi Israel terhadap usulan yang disampaikan kelompok Hamas.

https://p.dw.com/p/LCQP
Gambar simbol Israel-HamasFoto: AP

Menurut laporan media, secara prinsip Israel menyetujui dilakukannya pertukaran tahanan, tapi 120 orang tahanan dari Tepi Barat Yordan akan dipulangkan ke Jalur Gaza atau ke negara ketiga. Sebaliknya kelompok Hamas juga menyampaikan tuntutannya, sebagai imbalan pembebasan prajurit Israel Gilad Schalit yang diculik bulan Juni tahun 2006 lalu di Jalur Gaza, Israel ditutuntut untuk membebaskan sekitar seribu orang tahanan warga Palestina.

Setelah melakukan perundingan secara maraton, kabinet Israel menyiapkan daftar nama para tahanan yang tidak dipulangkan kembali ke Tepi Barat Yordan. Mereka yang dimasukkan ke dalam daftar tersebut adalah para tahanan warga Palestina yang terlibat dalam serangan terhadap Israel. Perdana Menteri Benjamin Netanjahu mencemaskan, bila dipulangkan ke Tepi Barat Yordan, mereka akan dapat kembali mengorganisir serangan dari wilayah tersebut.

Aiman Taha wakil dari kelompok Hamas menolak rancangan Israel tersebut. Dikatakannya, kelompok Hamas tetap menolak prinsip deportasi sejumlah besar tahanan dari wilayah Palestina dan selalu menghendaki terus dikuranginya tahanan yang dideportasi Israel ke Jalur Gaza atau ke negara ketiga.

Sementara itu Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak menandaskan posisi pemerintahnya. "Pemerintah Israel dan aparat pertahanan bekerja dengan intensif agar dapat menemukan jalan yang tepat untuk memecahkan kasus penculikan Gilad Schalit. Ini tidak menyangkut batas waktu yang menjadi bahan diskusi publik. Saya sekali lagi mengatakan, kepala staf militer dan saya memahami bahwa kewajiban utama, baik secara etis maupun kedinasan, adalah mengambil langkah yang tepat untuk memulangkan Gilad Schalit. Tapi bukan dengan mengorbankan segalanya."

Wakil pimpinan kelompok Hamas di pengasingan serta sayap militer di Jalur Gaza dengan tegas menolak persyaratan yang disampaikan Israel tersebut. Izat al Rishaq salah seorang pimpinan kelompok Hamas di Damaskus mengatakan, "Kelompok Hamas menolak bentuk perjanjian yang berisikan pengusiran. Kami menentang setiap usaha untuk mengusir sejumlah besar tahanan dari Tepi Barat Yordan. Dalam perundingannya disepakati tahanan yang dipulangkan ke Jalur Gaza hanya dalam jumlah kecil. Pemulangan tahanan ke Jalur Gaza secara bertahap, itu akan memberikan dampak ditundanya perjanjian."

Dengan perkembangan tersebut, tarik ulur pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok Hamas terus berlanjut.

AR/AS/dpa/afp