1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bensin Mahal, Mobil Listrik Bisa Dilirik

Frank Drescher9 Mei 2014

Kendala yang selama ini dihadapi mobil elekrik adalah harga mobil listrik yang dua kali lipat mobil bensin, waktu isi ulang yang bisa sampai setengah hari, hingga jarak tempuh yang terbatas.

https://p.dw.com/p/1Bx4N
Foto: Volkswagen AG

Suatu malam, pesta dengan DJ berkelas internasional. Ada seorang bintang, seorang pianis kelas dunia dan mobil yang menjadi alasan pesta malam itu. Sebuah VW Golf dengan mesin elektrik yang siap dilempar ke pasaran. Pimpinan pengembangan VW, Heinz-Jakob Neußer mengatakan: "Fokus kami terutama pelanggan muda, keluarga, yang dengan mobil elektrik yang harganya terjangkau bagi mobilitas masa depan."

Apa definisi mobilitas elektrik yang harganya terjangkau, jika harga satu unit VW itu 35.000 Euro? Seorang tamu berpendapat: "Sekarang belum ekonomis. Saat ini bagi saya tidak menarik." Tamu lainnya mengatakan: "Jika model kredit bagus, akkunya handal, mungkin bisa dipertimbangkan."

Meraup target massal

Awal pemasaran VW Golf elektrik adalah langkah pertama untuk meraih target pasar massal mobil elektrik. Uwe Schäfer, professor untuk teknik penggerak elektrik tahu persis, apa kendala utama pemasaran mobil elektrik : bahan baku akku, yakni unsur Lithium. Dikatakannya: "Kapasitas tambang Lithium amat lambat beradaptasi pada kebutuhan masa depan. Jika kita ingin pasar lebih besar, prosesnya harus lebih cepat. Dalam arti: jika banyak mobil elektrik terjual dengan cepat, kapasitas harus diperluas secara setara."

Kendala nomor 2: Kenyamanan pemakaian harian. Tangki bensin yang kosong, bisa diisi penuh dalam hitungan menit. Mobil elektrik untuk isi ulang akku perlu hingga 13 jam, paling cepat 30 menit.

Direktur pengembangan VW, Heinz-Jakob Neußer mengharap terobosan dalam tema waktu isi ulang akku: "Kami sudah memikirkan daya isi ulang dua kali lipat, untuk terus mengurangi tempo isi ulang akku. Sekaligus meningkatkan kapasitas penyimpan energi, hingga ritme isi ulang direduksi. Ini masalah pengembangan teknologi, evolusi, kami akan sukses."

Sementara itu seorang pakar teknologi, Uwe Schäfer beranggapan: "Menurut saya, kemajuan terpenting terkait waktu isi ulang, baru tercapai 5 sampai 10 tahun mendatang. Kita bisa sedikit lega, jika isi ulang cepat bisa dilakukan 30 menit dan isi ulang normal sekitar 6 jam."

Kendala nomor 3: Daya jangkau. Satu kali isi ulang E-Golf maksimal hanya bisa menempuh jarak 190 km. Cuma sebagian kecil pelangggan yang merasa puas.

Inilah pendapat masyarakat: "Menurut saya, ini masalah manajemen dan rencana. Kalau saya berniat pergi jauh esok hari, saya harus isi ulang akku,... sama seperti jika tangki bensin kosong..saya harus ke pompa bensin." Pendapat lainnya berujar: "Bisa juga amat seru...jika berkendara dari Berlin ke München misalnya, kita harus mengunjungi keluarga atau kenalan di sepanjang jalan, untuk meminjam steker listrik."

Akselerasi baik

E-Golf punya akselarasi lebih bagus dibanding mesin bensin. Dan tidak ada suara bising mesin. Tapi harga mobil elektrik 35.000 Euro berarti dua kali lebih mahal dibanding mobil konvensional. Dihitung harga bensin dan listrik saat ini, selisih harga baru bisa impas jika mobil dipakai sejarak setengah juta kilometer.

Untuk menarik minat, VW membayar aktor pemenang Oscar, Christoph Waltz berpromosi. Ia mengatkan : "Tentu saja mobil elektrik memiliki kelemahan, jika tidak, semua masalah pasti sudah tuntas. Ini langkah menuju solusi, dengan detil-detil solusi kecil.

Saat ini jumlah mobil elektrik di Jerman relatif masih sedikit. Tapi jika harga besin terus meroket, permintaan mobil elektrik diperkirakan akan naik drastis.