1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bentrokan Pendukung dan Penentang Ultra Kanan di Chemnitz

28 Agustus 2018

6 orang dilaporkan cedera ketika ribuan demonstran pendukung ultra kanan dan ratusan penentangnya bentrok di Chemnitz, Jerman bagian Timur. Ratusan polisi yang dikerahkan kewalahan.

https://p.dw.com/p/33sRg
Deutschland Demonstration der rechten Szene in Chemnitz
Foto: picture-alliance/dpa/J. Woitas

Sekitar seribu demonstran penentang Neonazi meneriakkan slogan-slogan "Nazi keluar" dan "Tidak ada hak untuk propaganda Nazi," pada ribuan demonstran sayap kanan. Mereka membalas dengan teriakan "Kami lebih keras, kami lebih banyak" dan "Pers pembohong."

Polisi yang dikerahkan berusaha memisahkan kedua kelompok, namun bentrokan tidak dapat dihindarkan. Kedua kubu menggunakan botol, batu dan petasan menyerang kelompok lainnya.

Kepolisian Chemnitz lewat Twitter melaporkan beberapa orang harus diwarat karena cedera, namun tidak menyebut jumlahnya. Kantor berita Jerman DPA melaporkan, ada enam orang cedera. Sementara polisi menerangkan mereka sekarang memeriksa 10 orang yang menunjukkan "salam Hitler" ketika unjuk rasa berlangsung.

Twitter Screenshot: Ida Campe: Aufruf zu rechter Gewalt in Chemnitz
Kelompok ultra kanan menghapus seruan-seruan kebencian di Facebooknya setelah bentrokan di ChemnitzFoto: twitter.com/idacampe

Kematian seorang warga Jerman jadi pemicu

Aksi unjuk rasa para pendukung ultra kanan meluas setelah seorang pria Jerman berusia 35 tahun terluka dalam sebuah festival jalanan dan kemudian meninggal pada Minggu pagi (26/8). Isu segera tersebar, dia dibunuh oleh pengungsi atau migran Arab.

Jaksa Christine Muecke mengatakan kepada wartawan hari Senin (27/8), polisi sekarang menahan dua pria, seorang warga Suriah berusia 22 tahun dan seorang warga Irak berusia 21 tahun, yang dicurigai terlibat kasus itu. Namun dia menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang tersangka atau tentang korban.

Peristiwa itu segera memicu aksi protes yang dimobilisasi kelompok-kelompok ultra kanan di Chemnitz. Hari Minggu malam, ratusan orang turun ke jalan dan sempat mengejar warga dan mengintimidasi asing yang lewat.

Aksi protes kemudian berlanjut hari Senin, yang juga diiringi aksi tandingan dari kubu penentang ultra kanan.

Dari sekitar 800 orang yang ambil bagian dalam aksi protes pertama, sekitar 50 orang terlibat dalam kekerasan dan menyerang petugas polisi dengan botol dan batu, kata Kepala Kepolisian Chemnitz, Sonja Penzel.

Seorang remaja Suriah dan seorang remaja Afghanistan diserang dalam insiden terpisah, namun tidak cedera serius. Seorang warga Bulgaria berusia 30 tahun juga sempat diancam, kata Penzel. Dia menerangkan, polisi sekarang masih mengevaluasi rekaman video dan mengumpulkan minta bukti-bukti.

Chemnitz Demo gegen Migranten
Jens Lorek, seorang pengacara kelompok anti Islam PEGIDA kelihatan melemparkan api ke kelompok penentangnyaFoto: Getty Images/S. Gallup

Polisi kewalahan melakukan pengamanan.

Menjelang protes hari Senin malam, kepolisian telah bertekad tidak membiarkan situasi menjadi tidak terkendali. Namun dikejutkan dengan banyaknya jumlah demonstran pendukung ultra kanan. Akhuirnya bentrokan tidak dapat dicegah.

Juru bicara kanselir Angela Merkel, Steffen Seibert, mengutuk keras pada hari Minggu.

"Apa yang terjadi kemarin di beberapa bagian Chemnitz, dan apa yang terlihat dalam rekamanvideo, tidak memiliki tempat di negara kami," kata Seibert kepada wartawan hari Senin di Berlin.

"Orang-orang marah lalu mengejar orang-orang yang kelihatan berbeda dari mereka atau yang berasal dari tempat lain ... ini adalah sesuatu yang tidak akan kami toleransi," kata Seibert.

"Tidak ada tempat di Jerman untuk main hakim sendiri, untuk kelompok-kelompok yang ingin menyebar intoleransi dan rasisme di jalan-jalan," kata Seibert.

hp/yf (dpa, afp, ap)