1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bentrokan dalam Demonstrasi RUU Bahasa

4 Juli 2012

Polisi Ukaraina menggunakan gas air mata untuk menghalau pengunjuk rasa yang marah terhadap status Bahasa Rusia. Demonstrasi meletus setelah debat parlemen tentang penerapan RUU bahasa ini.

https://p.dw.com/p/15RLr
Foto: Reuters

Pihak kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan para demonstran yang berada di sekitar gedung tempat Presiden Viktor Yanukovych dijadwalkan akan melakukan pidato di depan wartawan mengenai penyelenggaraan kejuaraan sepak bola UEFA EURO 2012 yang digelar di Ukraina. Dilaporkan, sekitar 1.000 orang ambil bagian dalam demonstrasi di ibukota Kiev ini. Yanukovych sendiri batal mengadakan jumpa pers dan memangguk para tokoh berpengaruh di parlemen untuk membahas situasi.

Sebelumnya, Volodymyr Lytvyn, ketua parlemen yang merupakan politisi moderat yang menentang RUU Bahasa, mengajukan pengunduran dirinya. Tanda tangan Volodymyr Lytvyn, seperti juga milik Presiden Yanukoviych, diperlukan untuk mengesahkan RUU ini menjadi undang-undang.

Parlemen menyetujui usulan kontroversial mengenai status Bahasa Rusia beberapa saat setelah hal ini diajukan oleh partai milik Yanukovych, yang memiliki mayoritas di parlemen. Perkelahian terjadi di dalam gedung parlemen ketika pihak oposisi menyampaikan protes bahwa mereka tidak diberikan cukup waktu untuk menentang keputusan parlemen.

248 dari 450 anggota parlemen menyetujui RUU yang meningkatkan status Bahasa Rusia di beberapa wilayah di Ukraina. Perkelahian massal terjadi di parlemen Ukraina pada Mei lalu, saat dibahas rencanan untuk menjadikan Bahasa Rusia sebagai bahasa resmi di beberapa wilayah.

Partai Daerah pimpinan Yanukovych berupaya menarik dukungan dari warga di wilayah timur dan selatan Ukraina yang berbahasa Rusia. Sementara pihak oposisi mengatakan, RUU tersebut akan menghapus kewajiban warga di wilayah tersebut untuk belajar Bahasa Ukraina. Saat Ukraina di bawah pemerintahan Rusia di abad ke 19, Bahasa Ukraina dilarang untuk dipergunakan di sekolah dan pada penerbitan buku-buku. Bahasa Rusia juga merupakan bahasa yang lebih banyak dipergunakan saat negara ini masih menjadi milik Uni Soviet.

yf (afp/rtr)