1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bentrokan Senjata di Pakistan Meningkat Drastis

12 Oktober 2009

Serangan yang dilancarkan terhadap markas militer di Rawalpindi akhir pekan lalu merupakan bukti, bahwa kelompok ekstremis semakin mengancam otoritas pemerintah Pakistan.

https://p.dw.com/p/K4gn
Tentara Pakistan bersiaga di sekitar markas militer setelahh terjadi serangan, Sabtu (10/10)Foto: AP

Tanpa mengindahkan pernyataan Pakistan untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap kubunya di bagian selatan Warizistan, pejuang Taliban melancarkan serangan bunuh diri terhadap sebuah konvoi militer di dekat lembah Swat, Senin (12/10). Dalam serangan bunuh diri itu, sekurangnya 41 orang tewas dan 45 lainnya luka-luka.

Setelah pejuang Taliban melancarkan serangan terhadap markas militer di Rawalpindi, akhir pekan lalu, pemerintah Pakistan memutuskan untuk melancarkan serangan besar-besaran, yang sejak lama ditunggu. Tidak ada pilihan, kecuali melancarkan serangan besar-besaran. Demikian ditandaskan Menteri Dalam Negeri Pakistan Rahman Malik. Ditambahkannya, panglima militer telah diberi wewenang untuk melancarkan serangan pada waktu yang tepat. Serangan itu hendak menunjukkan, bahwa tidak ada tempat bagi kelompok ekstremis di Pakistan.

Tentara Pakistan sejak beberapa bulan melancarkan serangan udara dan artileri terhadap kubu pejuang Taliban di kawasan selatan Waristan dan mengepung wilayah ini. Menurut keterangan sebelummya, di kawasan sekitarnya ditempatkan sekitar 28 ribu tentara Pakistan untuk menghadapi sekitar 10 ribu pejuang Taliban. Sementara itu pejuang Taliban menyatakan bertanggungjawab dalam serangkaian serangan di hari belakangan di Pakistan.

Juru bicara pejuang Taliban di Pakistan, Tehreek a Taliban yang termasuk kelompok Al-Qaida, Azam Tariq, lewat pembicaran telepon dengan Kantor Berita AFP mengatakan, pejuang Taliban dapat melancarkan serangan di seluruh wilayah Pakistan. Ia juga menyebut, serangan yang dilancarkanya sebagai aksi balas dendam terhadap pejuangnya yang tewas, serta terhadap serangan yang terus dilancarkan tentara Pakistan.

Pejuang Taliban selama ini melancarkan sekitar 280 serangan di Pakistan, sebagian besar diantaranya berupa serangan bunuh diri. Dan rangakaian serangan yang dilakukan selama dua tahun terakhir telah menewaskan lebih 2200 orang. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengungkapkan kecemasannya terhadap peningkatan drastis serangan kelompok perlawanan di Pakistan. Ia menilai rangkaian serangan yang terus meningkat akan dapat mengancam struktur negara Pakistan sebagai negara pemilik senjata atom.

Serangan yang dilancarkan terhadap markas militer di Rawalpindi akhir pekan lalu merupakan bukti, bahwa kelompok ekstremis semakin mengancam otoritas pemerintah Pakistan. Rangkaian serangan yang dilakukan kelompok perlawanan di hari belakangan semakin mencemaskan warga Pakistan. Dan menyebut negaranya berada dalam keadaan bahaya. Presiden Pakistan Asif Ali Sardari berusaha menenangkan warga. Di depan kamera, ia melakukan pembicaraan dengan perdana menteri dan panglima militer mengenai rencana serangan baru terhadap pejuang Taliban di wilayah perbatasan dengan Afghanistan.

AR/YF/dp/afp/rtr