1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Berharap Pada Kegagalan Klub Lain

Thomas Klein6 Mei 2013

Werder Bremen sembilan tahun yang lalu masih meraih dua gelar sekaligus. Kini klub itu berjuang untuk bisa bertahan di liga utama. Menurut reporter olahraga DW Thomas Klein, ini hal yang "aneh" bagi para suporter.

https://p.dw.com/p/18SqJ
Foto: picture-alliance/dpa

Thomas Schaaf sejak 14 tahun menjadi pelatih Werder Bremen. Ia memimpin era paling sukses dalam sejarah klub dari utara Jerman itu. Gelar juara Bundesliga, tiga kali juara Piala Jerman dan penampilan mengesankan di tingkat internasional.

Namun, era ini sudah lama berakhir. Sejak tiga tahun terakhir, Werder hanya berkutat di papan tengah klasemen. Bahkan di musim ini, posisi di liga utama juga terancam. Bisakah sebuah klub yang dulu sukses tergelincir dalam "perang degradasi"?

"Kesempatan masih ada. Kami akan berusaha dan berhasil", ujar Clemens Fritz setelah bermain seri lawan 1899 Hoffenheim. Penampilan terakhir tim asuhan Schaaf memang cukup meyakinkan, namun setelah 11 kali berturut-turut gagal menang, kemungkinan Werder bertahan di liga utama sepertinya bergantung pada prestasi klub-klub pesaing. Para pemain Werder Bremen kentara tidak siap untuk berjuang mati-matian.

Situasi Tidak Lazim

Thomas Schaaf menolak untuk mundur. Bos-bos klub juga masih mempercayainya. Mekanisme normal bisnis profesional sepakbola tidak dipedulikan Werder Bremen. Keputusan yang mendapat banyak pujian, tapi apakah itu keputusan yang benar? Bisakah seorang pelatih yang terbiasa dengan sukses mengatasi situasi gawat seperti ini?

Apa yang dibicarakan di ruang ganti memang tidak diketahui publik. Namun, penampilan tim dari utara Jerman akhir-akhir ini menunjukkan, bahwa pelatih dengan pengalaman seperti Schaaf sekalipun, harus menyesuaikan diri terlebih dahulu dengan kondisi kritis seperti sekarang ini.

Werder Bremen - 1899 Hoffenheim
Werder Bremen tidak terbiasa dengan krisisFoto: Reuters/Fabian Bimmer

Keputusan tegas sudah lama tidak terdengar dari kubu Bremen. Hanya tuntutan untuk mempercayai kekuatan tim. Tapi ini tidak berfungsi. Bisa dilihat dari klasemen sementara Bundesliga saat ini. Para penanggungjawab dan pemain terlalu lama mengabaikan dan meremehkan situasi.

Masih Ada 180 Menit

Dalam pertandingan lawan Hoffenheim Sabtu (04/05/13), sepertinya para pemain Werder Bremen mulai sadar. Ini terlihat pada 85 menit pertama laga. Sayangnya hasil akhir hanya seri 2 sama.

Kini para pemain Werder Bremen ibaratnya hanya harus bertahan 180 menit lagi dalam dua laga yang tersisa. Dan musim yang mengecewakan ini segera berakhir. Harapannya adalah, pelatih Thomas Schaaf dan timnya musim depan masih akan berlaga di liga utama, karena Fortuna Düsseldorf dan Hoffenheim masih lebih lemah lagi dibanding Bremen.