Berita Foto dari Pasar Hamburg 2017
Festival budaya Indonesia di Jerman menyajikan tarian, kuliner, mode dan musik. Ayo jalan-jalan bersama kami!
Instalasi bambu
Instalasi bambu yang ditata dekat pintu masuk Pasar Hamburg langsung menarik perhatian pengunjung. Banyak yang segera ingin mengabadikannya.
Diskusi dengan Romo Franz Magnis Suseno dan Okky Madasari
Seorang filsuf dan seorang penulis menggambarkan perkembangan aktual di Indonesia saat ini. Tentu tidak akan cukup waktu untuk membahas semua pertanyaan pengunjung tentang Indonesia. Fokus utama perhatian pengunjung adalah isu demokrasi, toleransi dan Islam.
Kelompok musik Suarasama dari Medan
Dimotori oleh Irwansyah Harahap dan Rithaony Hutajulu, dosen etnologi musik di Universitas Sumatera Utara, kelompok ini terutama menyoroti tema kemanusiaan dalam teksnya, dengan alunan musik dari genre World Music. Terbentuk sejak 1995, Suarasama masuk dalam 10 kelompok World Music terbaik dunia versi majalah-majalah musik seperti Un Cut Magazine, London.
Acara untuk tua dan muda
Ruang besar di bagian tengah arena Pasar Hamburg dijadikan tempat bersantai dengan gaya 'lesehan' untuk tua dan muda.
Berbagai menu Indonesia
Di sisi kanan berjejer stand-stand makanan Indonesia, yang selalu dikerumuni pengunjung.
Jam minum kopi
Romo Magnis Suseno menikmati secangkir kopi bersama Insiator Pasar Hamburg, Juli Biesterfeld. Acara ini hanya bisa berlangsung berkat bantuan dan kerja keras kelompok-kelompok masyarakat Indonesia di Hamburg dan para simpatisan Jerman, seperti mahasiswa dari Uni Hamburg, kata Juli.
Fesyen Indonesia
Salah satu acara puncak yang menarik perhatian pengunjung adalah Fashion Show dengan corak etnis Papua. Diperagakan oleh para mahasiswa yang belajar bahasa Indonesia di Universitas Hamburg.
Workshop untuk anak-anak dan dewasa
Anak-anak mendapat kesempatan mencurahkan kreativitasnya di gelanggang seniman Bali Made Bayak, yang memanfaatkan limbah plastik untuk membuat karya seni.
Gebrakan SID
Sebagai penutup acara tampil rock band asal Bali "Superman Is Dead" (SID) dengan lagu-lagunya yang sudah populer di Inonesia. Teks lagu-lagu kelompok yang dimotori oleh Bobby Kool, Eka Rock dan Jerinx ini sering bertemakan isu sosial dan ekologi. Penulis: Hendra Pasuhuk (ed.: ml)