1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Berlangsung, Pertemuan Kedua AS-ASEAN

24 September 2010

Di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Jumat (24/09) ini, Amerika Serikat mengadakan pertemuan dengan ASEAN. Sengketa maritim regional menjadi salah satu poin pembicaraan.

https://p.dw.com/p/PLhQ
Pertemuan kedua Obama dengan ASEAN, setelah pertemuan di Singapura tahun lalu.Foto: AP

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menjadi tuan rumah pertemuan AS–ASEAN, disela-sela Sidang Majelis Umum PBB yang berlangsung di New York. Presiden AS tersebut menganggap Asia Tenggara sebagai landasan penting kebijakan luar negerinya. Dalam lawatannya ke Asia tahun lalu, ia bahkan menjuluki dirinya sendiri sebagai “Presiden Pasifik” Amerika pertama. Direktur Senior untuk kawasan Asia, Dewan Keamanan Nasional, Jeff Bader mengungkapkan sejak awal pemerintahan Obama, mereka mencoba membangun kembali hubungan dengan ASEAN. Dikatakannya, mereka merasa bahwa pada dekade sebelumnya, kawasan itu tidak memperoleh perhatian yang dibutuhkan dan layak.

Pertemuan AS-ASEAN yang berlangsung selama dua jam Jumat ini (24/09), membicarakan masalah perdagangan dan investasi, keamanan dan pembangunan ekonomi. Diperkirakan, turut dibicarakan pula demokratisasi di Myanmar, yang sejauh ini masih gagal didorong oleh AS.

Sengketa Maritim yang Mengganjal

Flash-Galerie Senkaku Inseln Diaoyu Inseln
Pulau Diaoyu, anak kepulauan Senkaku di laut Cina TimurFoto: picture-alliance/ dpa

Perundingan AS-ASEAN berlangsung ditengah meningkatnya ketegangan antara Jepang dengan Cina menyangkut sengketa di Laut Cina Timur.

Cina juga memperingatkan AS untuk tidak mencampuri perseteruan dengan negara-negara di Asia Tenggara berkaitan sengketa perebutan pulau-pulau di Laut Cina Selatan. Di Laut Cina Selatan, Cina mengklaim kedaulatan penuh atas kepulauan yang kaya sumber daya alam, Spratly dan Paracel. Namun di pihak lain, negara-negara anggota ASEAN seperti Filipina, Vietnam dan Malaysia serta Brunei Darussalam bersaing mengklaim kedua gugusan kepulauan tersebut.

Paracel Inseln im Südchinesischen Meer China Vietnam
Peta Kepulauan Parasel yang diperebutklan

Direktur Senior untuk Kawasan Asia di Dewan Keamanan Nasional, Jeff Bader mengatakan Obama telah bertemu dengan Perdana Menteri Cina Wen Jiabao untuk membicarakan masalah itu, di sela-sela Sidang Umum PBB. Meski Cina sudah memperingatkan agar AS tidak mencampuri urusan itu, menteri luar negeri AS Hillary Clinton sebelumnya telah mengatakan bahwa isu tersebut sangat penting bagi keamanan regional. Clinton menyerukan diadakan perundingan multilateral mengenainya, sebuah gagasan yang masih ditolak Cina.

Desakan Dibahasnya Isu Myanmar

Di luar masalah tersebut, bertepatan dengan perundingan AS–ASEAN di New York, organisasi HAM internasional, Human Rights Watch menyerukan para pemimpin negara tersebut menekan junta militer Myanmar untuk mengakhiri represi, membebaskan para tahanan politik dan memulai dialog dengan kelompok oposisi dalam rangka menghadapi pemilu mendatang di negeri itu. September ini merupakan bulan peringatan kekerasan berdarah yang dilakukan junta militer Myanmar ketika meredam aksi protes damai yang dilakukan oleh para biksu. Aksi protes yang berujung kekerasan brutal militer pada tahun 2007 itu disebut dengan Revolusi Kunyit. November mendatang, Myamar akan menggelar pemilu, namun menurut HRW aksi represi masih terus berlangsung.

November, Obama ke Indonesia

UN Obama Rede Generalversammlung
Presiden AS Barack ObamaFoto: AP

Sehari sebelum pertemuan AS-ASEAN berlangsung, presiden AS Barack Obama mengungkapkan rencananya untuk melawat India dan Indonesia pada bulan November mendatang, sebagai bagian dari kunjungannya ke Asia. Sebelumnya Obama pernah menunda dua kali kunjungannya ke Indonesia. Selain mengunjungi India dan Indonesia, Obama akan menghadiri pertemuan negara-negara G20 di Korea Selatan dan pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik APEC di Jepang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak menghadiri pertemuan AS – ASEAN dengan alasan harus menangani berbagai masalah dalam negeri.

Ayu Purwaningsih

Editor : Ziphora Robina Bilsky