1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bersiap Hadapi Boom Turis Muslim

Vidi Athena Legowo31 Juli 2012

Industri pariwisata diperkirakan akan mengalami boom turismus Muslim. Ini diprediksi berdasarkan semakin banyaknya spa halal dan ruangan shalat di bandara.

https://p.dw.com/p/15hGi
Kuala Lumpur adalah salah satu tempat paling menarik bagi turis muslimFoto: AP

Pengeluaran umat Muslim sebagai turis, khususnya dari Timur Tengah, diperkirakan mencapai 192 milyar Dolar AS per tahun di 2020. Ini 126 milyar Dolar lebih banyak dari tahun 2011. Studi ini dilakukan oleh dua perusahaan bidang marketing. Crescentrating di Singapura dan DinarStandard di Amerika Serikat. Penelitian mereka mencakup 47 negara.

Pimpinan Crescentrating Fazal Bahardeen mengatakan, negara dengan warga mayoritas Muslim seperti Mesir, Malaysia dan Indonesia sudah menjadi tujuan favorit. Tapi negara non Islam kini mulai "serius menanggapi" para turis Muslim. Malaysia, yang menurut hasil studi adalah tujuan wisata paling favorit, bahkan tetap menarik turis Muslim walau di bulan Ramadhan. 

Ketersediaan makanan halal juga dikatakan paling penting bagi para turis Muslim. Thailand dan Australia, khususnya Gold Coast, sadar akan kepentingan fasilitas dan layanan khusus bagi umat Muslim. Demikian menurut Fazal. Ini termasuk ruang khusus shalat di bandara dan hotel, restoran halal, dan bahkan spa yang sesuai aturan agama.  

Menurut penelitian Crescentrating, bandara Suvarnabhumi di Bangkok adalah bandara paling 'ramah Muslim' di negara non Muslim. Turis dari negara-negara Teluk - Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab - adalah turis dengan pengeluaran terbanyak. 37 persen pemasukan dari turis Muslim tahun 2011 berasal dari negara-negara Teluk, walau mereka 'hanya' mewakili tiga persen populasi Muslim global. 

vlz/ab (afp, rtr)