1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Pengusaha Jepang Mau Ikut Bangun Ibu Kota Negara

Detik News
21 November 2019

Beragam proyek investasi dibahas dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan pengusaha Jepang, pada Rabu (20/11). Salah satunya, ketertarikan Jepang terhadap proyek pemindahan ibu kota negara baru ke Kalimantan Timur.

https://p.dw.com/p/3TQan
Indonesien Joko Widodo Japinda
Foto: Muchlis Jr./BPMI

Puluhan pengusaha kelas kakap asal Jepang, bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Rabu (20/11). Pertemuan tersebut banyak membahas mengenai investasi asal negeri Sakura tersebut.

Investasi yang dibahas pun beragam, mulai dari proyek Blok Masela, kereta api semi kencang Jakarta-Surabaya, pengembangan moda raya terpadu (MRT) fase III rute Cikarang-Balaraja, Pelabuhan Patimban, hingga ketertarikan Jepang terhadap proyek pemindahan ibu kota negara ke Provinsi Kalimantan Timur.

Dari pertemuan itu juga terdapat beberapa rencana pembangunan dan target penyelesaian proyek, seperti pembangunan MRT Cikarang-Balaraja, Pelabuhan Patimban, hingga proyek kereta api semi kencang Jakarta-Surabaya. Berikut ulasannya:

Kepincut proyek ibu kota baru

Pengusaha Jepang yang tergabung dalam Asosiasi Jepang-Indonesia (Japinda), menyampaikan keinginannya untuk terlibat dalam proyek pemindahan ibu kotanegara dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur.

"Kalau berhubungan dengan saya, satu, mereka pingin membantu terlibat dalam pemindahan ibu kota negara karena mereka punya pengalaman," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Basuki mengatakan bahwa minat para pengusaha kakap Jepang itu disambut baik oleh Presiden Jokowi.

"Disambut oleh Presiden, welcome," jelasnya.

Tidak hanya itu, para delegasi Negeri Sakura yang bertemu dengan kepala negara juga membahas mengenai pembangunan jalan tol yang nantinya akan tersambung dengan pelabuhan Patimban.

Siap garap MRT Cikarang-Balaraja

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengonfirmasi bahwa Jepang akan terlibat kembali untuk menggarap proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Setelah fase I dan II, Jepang akan terlibat untuk pembangunan MRT rute Cikarang-Balaraja yang terbentang 78 kilometer (km).

Hal itu diungkapkannya usai pertemuan Presiden Jokowi dengan delegasi Jepang dan beberapa pengusaha kakap Negeri Sakura di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Mantan direktur utama Angkasa Pura II (AP II) itu juga mengatakan, Presiden Jokowi dan para delegasi Jepang membahas pembangunan MRT rute Bundaran HI-Ancol yang dimulai pada akhir 2020 dan selesai 2024.

"MRT dari Cikarang sampai Balaraja 78 km akan kita mulai 2022 diharapkan selesai 2026," kata Budi Karya di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

RI-Jepang kelola bareng Pelabuhan Patimban

Indonesia dan Jepang akan bersama-sama mengelola pelabuhan Patimban yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. Kedua negara akan diwakili oleh masing-masing perusahaan swasta yang segera dibuka lelang operatornya.

Demikian disampaikan Budi Karya, usai menghadiri pertemuan dengan Presiden Jokowi dan para delegasi Japinda di Istana Negara siang ini, Rabu (20/11/2019).

"Patimban mereka investasi memberikan loan, kita membangun bersama. Kita operasikan insyaallah bersama. Jadi perusahaan swasta Indonesia dengan swasta Jepang," katanya.

Pembangunan Pelabuhan Patimban sendiri saat ini baru masuk ke tahap I yang progresnya sudah mencapai 60%. Rencananya akan dilakukan soft launching pelabuhan tersebut pada Juni 2020 mendatang untuk pengoperasian car terminal dengan kapasitas 2 juta Teus. (gtp/pkp)

Baca artikel selengkapnya di : DetikNews

Bertemu Jokowi, Pengusaha Jepang Mau Ikut Bangun Ibu Kota Negara