1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Giftgasunglück Bhopal

3 Desember 2009

Pada malam menjelang 3 Desember 1984 pabrik pestisida milik perusahaan AS meledak di kota Bhopal. Sejumlah ton gas beracun menyebar keluar. Hingga kini warga setempat menderita penyakit berat karena tercemar gas beracun.

https://p.dw.com/p/Kpa7
Seorang anak yang terlahir cacat akibat cemaran gas di BhopalFoto: Pia Chandavarkar

Gas beracun methyl-isocyanat ini dalam jumlah kecilpun dapat membuat mata terbakar, begitu juga selaput lendir serta paru-paru. Ketika itu warga yang masih tidur terbangun akibat ledakan dahsyat. Mereka berlarian keluar dari rumah. Namun hal itu malah membuat mereka mengalami kontak langsung dengan gas yang mematikan.

Pabrik perusahaan Amerika Serikat Union Carbide yang meledak itu bersebelahan langsung dengan kawasan kumuh kota Bhopal. Sejumlah warga tidak berhasil menyelamatkan diri. Organisasi kemanusiaan memperhitungkan hingga 30.000 warga tewas pada saat kecelakaan dan sesudahnya. Namun pemerintah India menyebutkan jumlah korban hanya mencapai 15.000 orang.

Beberapa bulan setelah kejadian itu ratusan bayi terlahir mati atau cacat berat. Sejumlah penduduk buta. Sampai sekarang ribuan warga menderita penyakit paru-paru, kanker atau kemandulan.

Sebuah tim pakar perusahaan Union Carbide mengatakan, ledakan terjadi karena ada air masuk ke dalam tanki gas. Sehingga terjadi reaksi berantai yang menyebabkan panas dan memicu pembentukan karbon dioksida. Tekanan hebat yang terjadi, menyebabkan sebuah ventil pecah dan sekitar 40 ton gas amat beracun sianida serta gas beracun lainnya menyebar keluar.

Akhir tahun 80an pemerintah India dan Union Carbide menyepakati ganti rugi senilai 470 juta Dolar AS bagi ratusan ribu korban yang tercemar gas beracun. Akan tetapi, organisasi kemanusiaan mengeluhkan, bahwa hingga kini tidak semua korban mendapat ganti rugi.

Sementara itu, Union Carbide sudah menjadi anak perusahaan AS Dow Chemical. Sedangkan Dow Chemical menyebutkan, pemerintah negara bagian Madhya Pradesh yang sebenarnya bertanggung jawab untuk membersihkan kawasan yang tercemar bahan beracun. Aktifis lingkungan serta hak asasi manusia mengatakan, di kawasan pabrik masih terdapat ratusan ton bahan kimia beracun yang mencemari tanah dan air.

Daniel Scheschkewitz / Andriani Nangoy

Editor: Agus Setiawan