1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bjorka Bocorkan Data, Mahfud: Bukan Rahasia Ada di Wikipedia

Detik News
13 September 2022

Menko Polhukam Mahfud Md merespons klaim Bjorka yang meretas data negara, termasuk menyebar data-data pribadi pejabat. Mahfud mengatakan tidak ambil pusing bila data pribadinya dibocorkan karena data itu ada di internet.

https://p.dw.com/p/4GlCt
Mahfud MD
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MdFoto: Kemenko Polhukam RI

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengaku tidak khawatir dengan Bjorka. Belakangan ini, Bjorka mengklaim telah meretas data negara, termasuk menyebar data-data pribadi pejabat.

"Banyak yang japri (komunikasi pribadi) saya bahwa data pribadi saya dibocorkan oleh Bjorka hacker. Saya tak ambil pusing dan tak ingin tahu," cuit Mahfud Md di akun Twitter resminya, Selasa (13/9/2022).

Mahfud mengaku tidak pusing apabila data pribadinya dibocorkan. Soalnya, data pribadinya bisa ditemukan di situs yang umum di internet.

"Sebab data pribadi saya bukan rahasia. Bisa diambil dan dilihat di Wikipedia (Google), di sampul belakang buku-buku saya, di LHKPN KPK," kata Mahfud.

Bjorka telah menyebar data pribadi termasuk nomor telepon sejumlah pejabat, termasuk Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, dan juga mencolek seorang pegiat media sosial bernama Denny Siregar. Namun Mahfud tidak khawatir.

"Data pribadi saya terbuka, tak perlu dibocorkan," kata Mahfud.

Salah satu akun membalas cuitan Mahfud dengan menanggapi bahwa isu Bjorka ini bukan tentang Mahfud seorang, tapi tentang data banyak orang di Indonesia. 

Hacker Bjorka diduga pakai bocoran data lama PeduliLindungi

Dari data yang dibocorkan ini, pakar keamanan siber Alfons Tanujaya menduga kalau datanya berasal dari aplikasi PeduliLindungi, karena menurutnya dengan bermodal nama lengkap dan NIK, sebelumnya data Peduli Lindungi ini sudah bisa diakses.

Namun menurutnya, data yang dicuri itu merupakan data lama, kemungkinan dari tahun 2021. Asumsi ini muncul karena saat ini data PeduliLindungi sudah mulai diproteksi.

"Sekarang datanya sudah mulai diproteksi kan. Kalau mau lihat sertifikat sudah harus jadi member, masukkan email atau kredensial. Sebelumnya kan tinggal masukkan NIK dan Nama Lengkap bisa akses data PL," jelas Alfons saat dihubungi detikINET, Selasa (13/9/2022).

"Kemungkinan data lama itu yang berhasil dikopi dan peretas membuat sistem untuk recover informasi tersebut," tambahnya.

Menurut Alfons, ada sisi positif dari bocornya data pejabat yang dipublikasikan oleh Bjorka ini. Diharapkan pemerintah akan sadar untuk mulai memproteksi data yang selama ini menurut Alfons seenaknya saja diumbar.

"Harusnya hal ini dilakukan dari awal-awal sebagai standar sekuriti. Tetapi mungkin dianggap yang penting implementasi apps dan kebijakan dulu, baru sekuriti. Ini saya setuju juga. Asalkan jangan keenakan, kalau darurat yah paling 1-3 bulan habis itu segera dibereskan," jelas pakar keamanan siber dari Vaksincom tersebut. (pkp/ha) 

 

Baca selengkapnya di: detiknews

Mahfud soal Bjorka Bocorkan Data Pribadinya: Bukan Rahasia, Ada di Wikipedia

Hacker Bjorka Diduga Pakai Bocoran Data Lama PeduliLindungi