1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Blogger Rusia Alexei Navalny Diadili

Roman Goncharenko25 April 2013

Alexei Navalny mulai minggu ini dihadapkan ke pengadilan. Ia dituduh melakukan kejahatan ekonomi. Pengamat menilai, kasus ini adalah pengadilan politik untuk menekan oposisi.

https://p.dw.com/p/18MiK
Russian opposition leader and anti-graft blogger Alexei Navalny (C) in the city of Kirov April 17, 2013. REUTERS/Maxim Shemetov
Alexei NavalnyFoto: Reuters

Alexei Navalny adalah blogger terkenal Rusia yang sering mengritik Presiden Putin. Ia diajukan ke pengadilan di kota kecil Kirov, sekitar 900 kilometer dari Moskow. Ia dituduh melakukan kejahatan ekonomi terhadap sebuah perusahaan kayu dengan kerugian sekitar 400.000 Euro.

Jika terbukti bersalah, blogger terkenal Rusia ini bisa diancam hukuman 10 tahun penjara. Tapi Navalny menolak semua tuduhan itu dan menyatakan bahwa proses pengadilan ini punya latar belakang politis. Banyak pengamat yang punya penilaian serupa. ”Ini memang murni proses politis”, kata Jens Siegert, ketua yayasan politik Jerman Heinrich-Böll-Stiftung di Moskow.

Selain kasus yang sedang diajukan ke pengadilan, Alexei Navalny masih menghadapi lima gugatan lain. Semuanya berhubungan dengan kejahatan ekonomi. Ia seorang pengacara dan blogger yang aktif. Navalny adalah yang pertama kali menyebut partai pemerintah Rusia Bersatu sebagai "Partai Para Penjahat dan Pencuri”. Ketika Putin memenangkan pemilu presiden tahun 2011, ia mendokumentasi berbagai pelanggaran pemilu. Puluhan ribu orang menggelar aksi protes terhadap hasil pemilu itu.

Tokoh Oposisi Pengeritik Kremlin

"Dia satu-satunya politisi Rusia saat ini yang punya potensi“, kata jurnalis Amerika Julia Ioffe kepada Deutsche Welle. Ioffe menulis untuk majalah New Yorker dan Foreign Policy. Ia sudah menulis banyak artikel tentang Alexei Navalny. Menurut Ioffe, Navalny berasal dari kalangan menengah Rusia. Karena itu, ia tahu apa yang menjadi kehakwatiran kelas menengah saat ini.

Alexei Navalny tidak berasal dari kalangan politik. Ia kuliah tentang hukum dan pasar bursa di Moskow. Setelah itu ia belajar beberapa tahun di Universitas Yale di Amerika Serikat. Antara tahun 2000 sampai 2007 dia pernah aktif di partai liberal Rusia ”Jabloko”. Tapi ia dikeluarkan, setelah ada sejumlah pernyataannya yang mengundang sengketa.

Ketika itu, Navalny menyebut dirinya sebagai ”nasionalis yang rasional”. Dulu ia sempat ikut dalam beberapa pawai kelompok radikal kanan yang anti orang asing. Tapi ia belakangan menolak aksi-aksi itu. Menurut kalangan pengamat, Navalny kala itu ingin mendapat dukungan lebih besar dan terjebak dengan isu-isu nasionalis.

Sukses di Internet

Navalny mulai terkenal setelah muncul di internet. Ia merilis blog "Livejournal“ yang dibaca oleh ratusan ribu orang. Selain itu ia masih punya beberapa situs internet yang menulis tentang korupsi dan manipulasi di perusahaan-perusahaan negara. Karena tulisan-tulisan itu, beberapa anggota parlemen dari partai Rusia Bersatu terpaksa mengundurkan diri.

Tahun 2012, Alexei Navalny tampil sebagai tokoh oposisi dalam berbagai demonstrasi yang menuntut demokrasi. Ia juga terpilih sebagai anggota Dewan Koordinasi Oposisi. Ia beberapa kali ditahan dan dibebaskan lagi.

Sebelum proses pengadilan di Kirov, Navalny beberapa kali menerangkan ingin mencalonkan diri dalam pemilu presiden mendatang. ”Saya mau menjadi presiden dan mengubah kehidupan di negara ini”, katanya dalam sebuah wawancara. Kalangan pengamat menilai, ia sedang mencoba menarik perhatian terhadap proses pengadilannya.

Menurut jajak pendapat, 13 sampai 19 persen pemilih Rusia mungkin bersedia memberikan suaranya kepada Alexei Navalny. Namun jika ia dijatuhi hukuman, cita-citanya tidak bisa terwujud. Karena di Rusia, seseorang yang pernah mendapat sanksi hukum tidak boleh mencalonkan diri sebagai presiden.