1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

BMG: Gempa Sumbar Tak Akan Diikuti Tsunami

Rzn/AP/Zak6 Maret 2007

Sebuah gempa berkekuatan 6,3 skala Richter meluluhlantakkan Provinsi Sumatera Barat, Selasa (06/03) pukul 10:49.

https://p.dw.com/p/CP8J

Sampai berita ini diturunkan, sedikitnya sudah 70 korban jiwa berjatuhan. Dari waktu ke waktu korban terus bertambah. Pusat gempa diperkirakan berada di kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Batusangkar berjarak sekitar 50 kilometer arah timur laut dari ibukota provinsi, Padang.

Wajah beberapa kota di Provinsi Sumatera Barat babak belur dihajar gempa berkekuatan sekitar 6,3 skala Richter Selasa (06/03) pagi. Puluhan orang meregang nyawa. Ribuan bangunan dan jalan-jalan raya rusak berat. Daerah yang paling parah diterjang gempa adalah Kabupaten Solok. Di kabupaten tersebut sampai saat ini dilaporkan sekitar 20 an orang meninggal dan puluhan orang lainnya luka berat.

Kondisi ini diperparah dengan putusnya jalur penghubung antara Solok dan kota Padang yang mempersulit penyaluran bantuan kepada para korban. Pengungsi tersebar di beberapa lokasi, sebagian ditampung di rumah kerabat yang selamat dari guncangan gempa. Walikota Solok Samsu Rahim mengatakan, saat ini pengungsi sangat membutuhkan uluran tangan.

Selain Solok, beberapa wilayah di Sumatera Barat tidak luput dari guncangan gempa. Masyarakat di beberapa kabupaten kota di Sumatera Barat sempat sangat panik akibat gempa tersebut. Mereka khawatir gempa ini akan menimbulkan tsunami. Saat ini kepanikan mereda, setelah Badan Meteorologi dan Geofisika memastikan gempa tidak akan disusul tsunami.

Besarnya kekuatan gempa menyebabkan getarannya terasa hingga ke negara tetangga, Singapura dan Malaysia. Beberapa pencakar langit terlihat sedikit terguncang akibat gempa. Beberapa laporan menyebutkan, kepanikan juga melanda warga Malaysia dan Singapura.

Dari Jakarta, Presiden Soesilo Bambang Yudoyono menyampaikan duka cita. Begitu pula dari Istana, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan belasungkawa. Namun, meski gempa sudah menelan begitu banyak korban jiwa, langkah darurat baru akan dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah Sumetera Barat.

“Saya sudah minta Gubernur Sumatera Barat untuk menangani tanggap darurat secepatnya. Bakornas dari Jakarta akan bantu secepatnya. Masyarakat juga akan membantu. Kita atasi seperti itu dan kita lihat apa yang terjadi setelahnya.”