1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bom Mobil Hantam Kantor Polisi Mesir

cp/ap (dpa, ap, afp, rtr)24 Desember 2013

Ledakan hebat yang diduga akibat bom mobil mengguncang markas polisi dekat Kairo, menewaskan 14 orang dan melukai puluhan lainnya. Pemerintah interim menuding Ikhwanul Muslimin sebagai otak serangan.

https://p.dw.com/p/1AgE6
Foto: Reuters

Kantor berita MENA mengutip jurubicara kabinet Mesir Sherif Shawki yang menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin menunjukkan "muka jeleknya sebagai sebuah organisasi teroris, menumpahkan darah dan merusak keamanan Mesir."

Serangan terjadi pada pukul 1:10 Selasa (24/12/13) dini hari dan meruntuhkan sebagian gedung setinggi lima lantai. Kebanyakan korban adalah polisi yang tengah berada dalam gedung, dan jenazah mereka terkubur dalam reruntuhan.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Sementara Ikhwanul Muslimin merespon melalui surat elektronik: "Ikhwanul Muslimin mengutuk keras serangan terhadap kantor polisi di wilayah Mansoura. Ini merupakan serangan langsung terhadap kesatuan Mesir dan mendesak adanya penyelidikan menyeluruh sehingga para pelakunya dapat diadili."

Bagian dari rangkaian serangan?

Ini bukan kali pertama markas polisi di Mansoura menjadi target. Beberapa pekan lalu, terjadi ledakan di depan gedung namun tidak menelan korban.

Sejak kudeta yang menggulingkan Presiden Mohammed Morsi bulan Juli lalu, kelompok militan Ansar Beit al-Maqdis, atau Jawara Yerusalem, telah menarget sejumlah markas polisi dan militer dengan bom mobil atau bom bunuh diri. Kelompok tersebut dan kelompok lainnya yang berbasis di semenanjung Sinai mengancam polisi dan militer yang mereka anggap kafir karena melayani pemerintahan yang sekuler.

Hari Senin (23/12/13), jurubicara militer Mesir baru saja mengumumkan serangan balasan yang menewaskan 184 militan dan penangkapan 803 lainnya.

Pasca penggulingan Morsi, pemerintahan Mesir yang didukung militer mengumumkan sebuah peta jalan untuk transisi demokrasi. Tanggal 14-15 Januari mendatang, sebuah referendum akan digelar menuju konstitusi baru - langkah pertama dalam peta jalan. Apabila konstitusi itu mendapat persetujuan, langkah selanjutnya adalah pemilihan parlemen dan presiden pada pertengahan tahun 2014.

cp/ap (dpa, ap, afp, rtr)