1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bumi Hadapi Kiamat Biologis Keenam

11 Juli 2017

Bumi hadapi pemusnahan biologis keenam kalinya dalam sejarah planet ini. Pemicunya, masalah lingkungan global yang disebabkan umat manusia.

https://p.dw.com/p/2gJHb
London Zoo Tierschutzaktivisten
Foto: picture-alliance/dpa/M.Alexander

Kiamat biologis di Bumi sudah terjadi sedikitnya enam kali dalam 500 juta tahun terakhir ini. Kiamat ini, didefinisikan dengan pemmusnahan massal flora dan fauna hingga 75 persen dari yang sebelumnya eksis.

Musnahnya ribuan spesies baik yang langka maupun yang banyak populasinya dalam beberapa dekade terakhir, menjadi indikator bahwa "pemusnahan massal" yang keenam sedang berjalan. Kerusakannya jauh lebih hebat daripada yang diperkirakan. Demikian laporan yang dirilis dalam jurnal ilmiah Proceedings of the National Academy of Sciences.

Riset yang dilakukan para ilmuwan dari Stanford University dan National Autonomous University of Mexico itu melibatkan sampel 27.600 spesies vertrebrata darat. Penelitian yang dilakukan dari 1900 hingga 2015 menunjukkan, 8.851 spesies mengalami penurunan populsai drastis, walau tidak termasuk dalam status terancam musnah.

Sebanyak 177 spesies mamalia yang diteliti menunjukkan penurunan populasi sebesar 40 persen dan kehilangan habitat gerografis 30 persen. Sejumlah spesies binatang menyusui, yang dua dekade silam masih tergolong aman, sekarang masuk daftar terancam musnah. Riset mengambil contoh kasus spesies orangutan, singa, cheetah, trenggiling dan jerapah.

Kiamat bagi peradaban manusia

Proses kiamat biologis terjadi saat ini, yang jadi pemicunya adalah aktivitas manusia yang membebani lingkungan. Para peneliti juga menegaskan, riset tersebut bertujuan untuk menepis asumsi keliru, bahwa habitat di bumi tidak terancam, melainkan secara pelahan sedang memasuki episode kehilangan biodiversitas.

Prof. Gerardo Ceballos dari National Autonomous University of Mexico yang menjadi pemimpin riset menegaskan; "Situasinya sedemikian memburuk, sehingga tidaklah etis jika kami tidak menggunakan bahasa yang keras." Pemusnahan biodiversitas ini mencerminkan serangan mengerikan terhadap fondamen peradaban manusia.

Dalam publikasi ilmiah itu juga dilontarkan peringatan, dampak dari pemusnahan massal biologi adalah munculnya masalah serius di bidang lingkungan, ekonomi dan sosial. Pasalnya, pemicu kiamat biodiversitas ini adalah tekanan populasi manusia yang terus tumbuh serta konsumsi berlebihan dengan eksloitasi semua sumber daya alam.

Kiamat biologis terakhir yang terlacak para ilmuwan terjadi sekitar 65 juta tahun silam di zaman Cretaceous. Di rra itu semua spesies dinosaurus beserta sekitar 75 persen flora dan fauna yang ada di zaman tersebut musnah. Para pakar paleontologi meyakini, jatuhnya sebuah meteorit raksasa di Meksiko dan letusan vulkanik raksasa di India yang jadi pemicunya.

as/yf(dpa)