1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bush Di Wina Kunjungi Konferensi Puncak UE-AS

21 Juni 2006

Dinas keamanan Presiden Amerika Serikat, Secret Service mengambil alih pengamanan di Wina.

https://p.dw.com/p/CPDb
Demonstrasi sambut Bush di Wina
Demonstrasi sambut Bush di WinaFoto: AP

Kawasan pusat kota Wina diblokir. Tempat yang biasanya dipenuhi turis yang membeli suvenir dan naik kereta kuda menjadi lengang. Ratusan toko dan restoran di sekitarnya harus tutup. Para pemilik usaha yang kesal sekarang bertanya, siapa yang akan membayar kerugiannya. First Lady Amerika Serikat mengunjungi Gereja Stephan dan pameran Mozart, oleh sebab itu Katedral dan musium harus ditutup selama beberapa jam. Bahkan karangan bunga besar, yang diserahkan Kanselir Austria Wolfgang Schüssel kepada Laura Bush saat turun dari tangga pesawat, sebelumnya harus diperiksa oleh satuan polisi khusus.

Kemarin empat bom buatan menimbulkan kepanikan, dimana tiga diantaranya berhasil diledakkan dengan hati-hati. Meski demikian hal itu tidak ada latar belakang teror. Demikian keterangan aparat kepolisian. Hal itu lebih merupakan bagian dari protes dan demonstrasi terhadap George W. Bush dan politik Iraknya, yang akan mencapai puncaknya hari ini dengan 10.000 peserta demonstrasi.

Atas undangan dari Serikat Buruh Austria, Cindy Sheehan, ibu dari tentara Amerika Serikat yang tewas di Irak dua tahun lalu, akan berpidato di berbagai demonstrasi. Di Wina, aktivis perdamaian itu menuntut penarikan pasukan Amerika Serikat dari Irak. Juga di Eropa Presiden Bush harus berhadapan dengan politik Iraknya yang gagal. Demikian dikatakan Cindy Sheehan kepada Deutsche Welle:

„George Bush datang ke sini, dan sangat penting untuk menunjukkan solidaritas dengan gerakan perdamaian di Austria. Kami tidak membiarkan politisi kami lolos dari tanggung jawab.“

Dengan protesnya, Cindy Sheehan mewakili pendapat sebagian besar warga Austria dan Uni Eropa. Menurut jajak pendapat di Inggris-Amerika Serikat, mayoritas warga Uni Eropa menolak George Bush dan politik Iraknya.

Tiga tahun setelah invasi ke Irak, hubungan politik antara Uni Eropa dan Amerika Serikat mulai membaik. Demikian dikatakan para diplomat Uni Eropa. Pada prinsipnya mereka mendukung langkah Amerika Serikat membebaskan negara tersebut.

Sementara itu Kanselir Austria Wolfgang Schüssel, yang saat ini memimpin Dewan Eropa akan berbicara dengan Bush masalah penjara Guantanamo dan memintanya segera ditutup. Dalam usulan deklarasi pertemuan puncak, Amerika Serikat mengakui untuk mematuhi hak asasi manusia dalam pengejaran para teroris, tanpa menyebut Guantanamo.

Perbedaan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa juga menyangkut masalah pesawat yang dicurigai mengangkut tahanan oleh dinas rahasia Amerika, CIA melewati wilayah Eropa. Sementara Amerika Serikat menganggap hal itu legal, Parlemen dan Dewan Uni Eropa tidak menyetujui praktek tersebut.

Dalam konferensi puncak tahunannya, pimpinan Uni Eropa dan Amerika Serikat ingin menunjukkan, kerjasama dalam berbagai bidang politik dunia. Bush dengan kehadiran istimewanya dalam pertemuan rutin itu ingin menunjukkan, setelah perselisihan masalah Irak, ia bersedia lebih mendengarkan Eropa. Kami tidak usah saling mencintai, demikian menurut seorang diplomat Uni Eropa. Tapi kami membutuhkan satu sama lain: Di Iran, dalam hubungan dengan Hamas di Timur Tengah dan di Afghanistan.“