1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bush Hadiri Pertemuan APEC

Daniel Scheschkewitz15 November 2006

Masalah keamanan adalah yang paling penting dalam keikutsertaan Bush pada pertemuan APEC.

https://p.dw.com/p/CIxg
Foto: AP

Penasehat Presiden AS, George W. Bush untuk bidang keamanan, Stephen Hadley, menyatakan:

"Selama masa jabatannya, Bush sudah banyak menyumbang, sehingga cakrawala APEC semakin luas. Dari bidang perekonomian dan perdagangan, APEC sekarang juga mencakup bidang keamanan. Jadi pemberantasan terorisme pasti menjadi tema paling penting."

Pokok pembicaraan ini juga mencakup upaya mencegah penyebaran senjata pemusnah massal. Setelah adanya uji coba atom Korea Utara Oktober lalu dan pernyataan pemerintah di Pyongyang, bahwa pihaknya bersedia kembali ikut dalam perundingan enam negara, tema ini juga akan mendapat perhatian besar. Selain itu, selama kunjungannya di Asia Bush memang akan mengadakan pembicaraan bilateral dengan Presiden Cina, Hu Jintao, Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Korea Selatan, Roh Moo Hyun.

Menurut pakar Asia, Doutlas Paal, yang dulunya juga menjadi anggota Dewan Keamanan Nasional AS NSC, ke 21 negara APEC pasti akan mengikutsertakan Korea Utara dalam pernyataan penutup pertemuan di Vietnam. Dan pernyataan itu tidak hanya akan mencerminkan kembali resolusi PBB nomor 1718 terhadap Korea Utara, tetapi juga akan mengikat negara-negara lain untuk ikut dalam politik embargo terhadap negara komunis tersebut.

Titik berat lain kunjungan Bush adalah normalisasi hubungan AS dengan Vietnam, yang dulunya berperang. Negara yang masih dikuasai partai komunis tersebut, kini menjadi salah satu negara Asia Tenggara dengan perkembangan ekonomi paling pesat. Beberapa waktu lalu Vietnam bahkan menjadi anggota Organisasi Perdagangan Internasional WTO. Bush akan mengunjungi bursa saham di Ho Chi Minh dan ikutserta dalam perundingan meja bundar tentang hubungan ekonomi.

Tentunya sangat memalukan bagi Bush, bahwa Senin 13 November lalu Senat AS menolak undang-undang yang memungkinkan hubungan perdagangan normal antara AS dan Vietnam. Bush sebenarnya ingin menyatakan undang-undang itu langkah bersejarah, yang menetapkan arah perkembangan hubungan bilateral kedua negara.

Kunjungan Bush juga dibayangi kasus penangkapan 3 warga negara AS yang berasal dari Vietnam oleh pemerintah di Hanoi. Mereka dituduh menjalankan aktivitas yang menentang pemerintah.

Menurut jurubicara Bush untuk urusan luar negeri, Sean McCormac, Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice, yang akan menyertai Bush dalam kunjungan ke Asia, akan mengusahakan pembebasan 3 warga AS itu. Rice sudah pernah membicarakan masalah penangkapan tersebut dengan menteri luar negeri Vietnam. Jika mereka tidak segera dibebaskan, Rice akan kembali mengetengahkan soal itu dalam kunjungan di Vietnam. (ml)