1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bush Tiba di Indonesia 20 November

Zaki Amrullah7 November 2006

Sejauh ini belum ada kepastian agenda pembicaraan resmi Bush di Indonesia. Namun persiapan untuk penyambutan Bush, terutama masalah pengamanan telah jauh hari disiapkan.

https://p.dw.com/p/CJZR
Presiden AS George Bush
Presiden AS George BushFoto: AP

Ini mengingat munculnya ancaman unjuk rasa besar-besaran dari kelompok kelompok Islam yang menentang kehadiran Bush.

Presiden Amerika Serikat George W. Bush dipastikan akan tiba di Indonesia pada 20 November mendatang. Kunjungan Bush ke Indonesia ini dilakukan setelah mengikuti pertemuan forum kerjasama ekonomi Asia Pasifik, APEC, di Vietnam.

Presiden Bush dijadwalkan hanya akan berada selama 6 jam di Indonesia. Dia akan bertemu dengan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor untuk serangkaian pembicaraan. Namun, sejauh ini, belum ada kepastian materi kerjasama yang akan dibahas dan dihasilkan dalam pertemuan tersebut. Menteri Luar Negeri Hasan Wirayudha mengatakan, pihaknya masih terus berkomunikasi dengan pemerintah Amerika Serikat untuk keperluan itu. Wirayudha memastikan, pembicaraan kedua kepala negara akan menekankan pada pembahasan kerjasama yang bersifat soft power. Demikian penjelasan Wirajuda.

Menurut Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, kunjungan Bush kali ini tidak terkait dengan tekanan politik maupun pembicaraan tentang kerjasama militer. Ini berbeda dengan kedatangan Bush sebelumnya pada 2003 lalu di Bali yang dilakukan bersamaan dengan perang terhadap terorisme global.

Meski demikian, kedatangan Presiden Bush dipastikan akan disambut dengan unjuk rasa besar-besaran kelompok kelompok Islam. Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto menyatakan, pihaknya tengah menyiapkan unjuk rasa besar-besaran dengan melibatkan lebih dari 30 elemen Islam untuk menentang kunjungan Bush.

Untuk pengamanan kunjungan Bush, kepolisian Jakarta telah menyiapkan 18 ribu personel, mereka akan bekerjasama dengan personel TNI dari Kodam Jaya Jakarta dan Kodam III Siliwangi Jawa Barat. Namun Badan Intelejen Negara menampik jika pengamanan yang dilakukan sangat berlebihan. Demikian dinyatakan Kepala BIN Syamsir Siregar. BIN sejauh ini juga menyatakan belum ada indikasi kemungkinan ancaman kekerasan terkait dengan kedatangan Bush.