1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Buwas Incar Pulau di Madura buat Penjara Buaya

27 November 2015

Kepala Badan Narkotika Nasional, Budi Waseso serius dengan niatnya membangun penjara terpidana narkoba yang dijaga buaya. Untuk itu ia sudah mensurvey sebuah pulau di dekat Madura.

https://p.dw.com/p/1HDKQ
Krokodil in Australien
Foto: Lewis Rowland-Coman

Niat Budi Waseso membangun penjara khusus narapidana Narkoba mulai mendapat bentuk. Kepala Badan Narkotika Nasional itu mengaku telah menemukan sebuah pulau di Madura yang cocok buat menampung terpidana kasus narkoba.

"Tim saya sudah melakukan survei," katanya kepada awak media saat kunjungan di Surabaya. Tapi kepulauan Kangean tidak sepenuhnya sesuai dengan keinginan Buwas. Gugus pulau yang berjarak 100 Km dari Sumenep itu misalnya tidak memiliki habitat satwa bertaring. "Nanti kita tanam binatang buas seperti buaya dan ikan piranha," tuturnya ringan.

Buwas mengklaim lembaganya telah berkoordinasi dengan Kementrian Hukum dan HAM untuk membangun sebuah lembaga permasyarakatan berkapasitas 250 orang. "Pulau di Madura itu paling cocok dibuat penjara buaya daripada pulau-pulau lain yang sudah kami survei. Dan juga cocok dibuat tempat eksekusi mati karena jauh dari publik," ujar Budi Waseso seperti dilansir Liputan 6.

Kepulauan Kangean saat ini menampung 120.000 penduduk menurut sensus tahun 2010. Selain itu gugus yang terdiri atas 60 pulau itu memiliki sumber daya alam berupa gas alam yang ditambang dari dasar laut.
Menurut Buwas, penjara buaya diperlukan karena situasi di penjara-penjara Indonesia yang sempit dan membludak oleh narapidana. Sekitar 60% penghuni lembaga permasyarakatan adalah terpidana narkoba.

BNN mengklai saat ini terdapat 5.9 juta pengguna narkoba di Indonesia. Setiap hari antara 30 hingga 40 orang meninggal dunia akibat penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Lembaga itu juga mengklaim tahun 2013 kerugian negara akibat narkoba mencapai 57 triliun Rupiah.

rzn/yf (berbagai sumber)