1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Pelajar Internasional Menunggu Visa Jerman Berbulan-Bulan

10 Januari 2020

Calon Pelajar dari India, Maroko hingga Kamerun harus menunggu hingga satu tahun untuk mendapatkan janji dengan kedutaan Jerman, waktu yang panjang ini mengurungkan niat dan motivasi para calon pelajar.

https://p.dw.com/p/3Vysa
Ausländische Studenten an Hochschulen in Deutschland
Foto: picture alliance / ZB

Para calon pelajar internasional yang berencana untuk melanjutkan studinya di Jerman menghadapi kesulitan dalam mendapatkan visa, menurut sebuah laporan pada hari Kamis (08/01).

Tercatat pada 24 kedutaan dan misi diplomatik Jerman di tahun 2018, calon pelajar harus menunggu lebih dari delapan minggu sebelum mereka mendapatkan janji untuk mengajukan permohonan visa, seperti dikabarkan oleh Neue Osnabrücker Zeitung. 

Data yang berasal dari Kementerian Pendidikan dan Penelitian Jerman itu disampaikan dalam rapat parlemen untuk menanggapi pengajuan klarifikasi oleh Partai Hijau. 

Dalam beberapa kasus, calon pelajar harus menunggu lebih dari satu tahun lamanya untuk mendapatkan janji dengan kedutaan Jerman, ujar pihak kementrian, menambahkan waktu tunggu paling lama tercatat di India, Maroko dan di Kamerun. 

Proses birokrasi yang lambat ini semakin memburuk. Tahun lalu, calon pelajar yang mengajukan visa di ibu kota Iran, Teheran harus menunggu lebih dari satu tahun untuk janji dengan kedutaan Jerman.

Kedutaan yang tidak memiliki masalah dalam waktu tunggu yang lama untuk para calon pelajar adalah kedutaan Jerman di Mesir, Uzbekistan dan Tajikistan. Waktu tunggu yang luar biasa lamanya sudah menjadi hal yang normal di kedutaan Jerman di negara-negara lainnya.

Menjauhkan 'bakat-bakat internasional'

Partai Hijau mengkritik hal ini, dengan alasan proses birokrasi yang lambat mengurungkan niat para ilmuwan dan peneliti untuk berinovasi di Jerman. 

"Menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan visa tidak dapat diterima dan berefek buruk seperti mengurangi motivasi bakat-bakat internasional," ujar Kai Gehring, Juru Bicara Partai Hijau bidang kebijakan penelitian dan pendidikan, dikabarkan oleh Neue Osnabrücker Zeitung.

Menurut laporan terbaru lansiran pemerintah Jerman mengenai jumlah migrasi, ada sekitar 400.000 mahasiswa internasional terdaftar pada universitas dan perguruan tinggi di Jerman. 

Pada tahun 2017, pelajar internasional paling banyak datang dari Cina, disusul India dan Amerika Serikat. Pelajar dari Suriah juga termasuk dalam daftar utama pelajar pendatang. 

Kanselir Jerman, Angela Merkel sedang berusaha untuk membuat Jerman lebih menarik untuk para pakar dan tenaga kerja profesional. Undang-undang terbaru, yang akan efektif mulai Maret mendatang diharapkan akan membuat bakat internasional lebih mudah dalam memasuki dan mencari kerja di Jerman. 

Namun dengan perihal calon pelajar yang memiliki kesulitan pada proses pengajuan visa, Partai Hijau menunjukan pandangan skeptis terhadap upaya pemerintah untuk memenuhi target mereka. 

Baca juga: Inilah Keuntungan Memilih Jerman Sebagai Destinasi Studi

Situasi untuk calon pelajar dari Indonesia 

Dalam penjelasan pada situs Kedutaan Besar Jerman bagian visa, para pemohon dianjurkan untuk mengajukan permohonan visa tiga bulan sebelum tanggal keberangkatan. Namun praktiknya di lapangan, banyak pemohon yang baru mendapatkan janji temu dengan pihak kedutaan setelah tiga bulan.

Proses permohonan visa ini baru bisa dilakukan setelah pihak kedutaan mendapatkan formulir dan berkas lengkap dari pemohon, yang biasanya dilampirkan pada janji temu. Bila proses ini berjalan dengan lancar, dengan catatan dokumen dan berkas pemohon memenuhi syarat, pemohon bisa mendapatkan visa dalam kurun waktu empat hingga delapan minggu dihitung dari tanggal janji temu. 

pn/ts (AFP, epd)