091110 Castor Straßenblockaden Räumung

Kontainer Castor yang berisi sampah radioaktif kadar tinggi, akhirnya tiba di tempat pembuangan sementara sampah atom di Gorleben Selasa (9/11) pagi ini, setelah menempuh perjalanan selama sekitar 92 jam. Pengangkutannya menggunakan kereta api dari instalasi pendaur ulang sampah atom La Hague di Perancis hingga sampai ke Jerman, yang kemudian dilanjutkan dengan truk, terus dihambat oleh sekitar 4.000 aktivis anti energi atom selama lebih dari 48 jam.

Senin (08/11) malam, sebetulnya seluruh 11 kontainer Castor sudah dipindahkan dari kereta ke truk-truk pengangkut yang disiapkan di Dannenberg sekitar 20 kilometer dari Gorleben. Akan tetapi aksi protes para aktivis penentang energi atom di sepanjang rute Dannenberg-Gorleben menghambat jalannya transportasi. Sekitar 20.000 polisi dikerahkan untuk mengamankan pengangkutan sampah radioaktif kadar tinggi tersebut.

Polisi terutama menghadapi masalah dengan aksi-aksi yang dilancarkan para aktivis pembela lingkungan Greenpeace. Juru bicara kepolisian Markus Scharf mengatakan, “Para aktifis Greepeance mendahului dengan sebuah truk. Menurunkan bongkahan beton, dimana para aktifis merantai dirinya. Polisi mula-mula harus masuk ke dalam truk, membobol bongkahan beton dan terakhir menggunakan gergaji listrik membebaskan para aktivis. Setahu saya tidak ada yang cedera.“

Sejak Senin (08/11) malam, para aktivis Greenpeace melakukan aksi memblokir persimpangan jalan terpenting di stasiun bongkar muat tersebut. Sementara di lokasi pembuangan sementara sampah atom Gorleben, empat orang aktivis juga merantai dirinya.

Mulai Senin (08/11) malam, polisi berusaha membubarkan blokade aksi duduk di Gorleben. Sejak hari Minggu (07/11), ribuan orang menduduki jalan masuk menuju tempat pembuangan sementara sampah atom ini. Hingga Selasa (09/119 pagi, polisi melaporkan sudah berhasil menyingkirkan 75 persen aktivis anti energi atom.

Aksi protes terhadap pengangkutan sampah radioaktif menggunakan kontainer Castor itu, juga bertujuan memprotes diperpanjangnya masa operasi sejumlah pembangkit listrik tenaga atom di Jerman serta kemungkinan dibangunnya tempat pembuangan akhir sampah atom di dekat tempat pembuangan sementara di Gorleben.

Lars Gröning/Agus Setiawan

Editor: Dyan Kostermans