1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

280710 Spanien Stierkampf Verbot

28 Juli 2010

Adu banteng yang menjadi tradisi lama di Spanyol kini dilarang di kawasan Catalonia. Parlemen pemerintah daerah memutuskan larangan tersebut hari Rabu (28/07). Akankah larangan ini meluas ke kawasan lain di Spanyol?

https://p.dw.com/p/OWbm
Seorang matador sedang beraksi melawan seekor bantengFoto: AP

Mulai tahun 2012 di kawasan Catalonia di timur laut Spanyol akan diberlakukan larangan adu banteng. Sebanyak 68 anggota parlemen pemerintah daerah memberikan suaranya untuk undang-undang baru yang melarang adu banteng. Sedangkan 55 anggota lainnya menentang undang-undang tersebut. Demikian dilaporkan kantor berita Spanyol. Sejumlah partai memberikan keluasan anggotanya dan mencabut kewajibannya untuk memberikan suara seperti yang ditentukan oleh pimpinan fraksi. Sementara itu, para pendukung adu banteng menyatakan akan naik banding terhadap keputusan yang dibuat di parlemen ini.

Masih Ada Tradisi Banteng Yang Diperbolehkan

Sebelum keputusan itu dibuat, sebuah inisiatif warga berhasil mengumpulkan sedikitnya 140.000 tanda-tangan untuk mengupayakan larangan adu banteng. Sampai saat itu, Kepulauan Kanaria adalah kawasan satu-satunya di Spanyol yang memberlakukan larangan tersebut. Sedangkan kawasan lain seperti Andalusia, Madrid, Pamplona dan Valencia masih menyelenggarakan adu banteng. Dengan alasan, demi warisan budaya yang patut dilindungi dan dilestarikan.

Namun dalam undang-undang itu tidak termasuk larangan untuk "Correbous“, tradisi, dimana sejumlah sapi dan banteng dilepaskan dan dikejar-kejar di sepanjang jalanan di sebuah desa. Ajang ini biasanya berakhir di arena matador, terkadang juga di laut. Di beberapa kawasan, pada tanduk bantengnya bahkan dipasang obor yang dinyalakan. Berdasarkan laporan harian Spanyol, untuk melarang acara ini tidak berhasil dicapai suara mayoritas.

Wilayah Lain Akan Menyusul?

Walaupun sementara ini larangan baru diberlakukan hanya untuk kawasan Catalonia, kalangan pendukung larangan yakin, bahwa peraturan itu akan mempengaruhi kawasan lainnya juga dan nantinya akan menjadi peraturan nasional. Para pendukung adu banteng mengkuatirkan hal tersebut. Seorang pendukung mengatakan, "Luar biasa, bahwa di sebuah negara hukum, dimana kami sebagai warganya bangga akan kebebasan dan demokrasi di negara ini, larangan itu disetujui.“

Padahal, sejak lama kalangan itu berada di posisi defensif. Hasil jajak pendapat menunjukkan, bahwa semakin sedikit warga Spanyol yang tertarik dengan adu banteng atau corridas. Begitu juga warga Spanyol yang berusia di atas 60 tahun. Arena matador semakin sepi, dan tiga tahun lalu stasiun televisi menghentikan tayangan langsung adu banteng. Sementara, jumlah penentang adu banteng semakin meningkat. Seorang penentang menuturkan, "Kenyataannya, bahwa dengan uang pajak kami, kami ikut membayar penderitaan seekor binatang, hal itu sangat memuakkan.“

Sampai tahun 2012, para pengusaha yang mendapat keuntungan dari acara adu banteng seperti peternak banteng, penjahit, para matador dan lainnya. masih punya waktu untuk pindah tempat atau mengalihkan usahanya ke bidang lain. Agar sumber pendapatan mereka tetap terjamin. Sedangkan pemilik arena adu banteng di Barcelona, La Monumental, bersikeras untuk menuntut ganti rugi senilai 300 juta Euro bila larangan adu banteng mulai diberlakukan.

Nicholas Buschschlüter/Andriani Nangoy

Editor: Agus Setiawan