1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

260410 Tschernobyl Tourismus

26 April 2010

Tragedi Chernobyl merupakan kecelakaan reaktor nuklir terparah di dunia. Sekarang kawasan maut ini semakin menarik minat banyak wisatawan.

https://p.dw.com/p/N72M
Monumen Musibah Chernobyl di Kiev, Ukraina -Seorang merempuan meletakkan foto suaminya yang tewas dalam musibah ChernobylFoto: AP

Tujuh Euro 50 sen atau sekitar 90.000 Rupiah - itulah harga satu tiket untuk wisata yang unik. Pemandu wisata Yuri Tatartchuk bercerita, sebagian pengunjung datang ke kawasan sekitar reaktor Chernobyl karena rasa ingin tahu. Sebagian lagi menganggapnya petualangan yang membuat bulu kuduk berdiri.

"Tentu, ada ancaman tersembunyi yang menbuatnya menarik. Tapi wisata seperti ini juga memainkan peranan penting agar seluruh dunia dunia tahu akan masalah-masalah konkret di sini. Kalau orang yang melihat langsung situasinya maka masalah yang ada menjadi lebih penting dan menarik," papar Yuri Tatartchuk.

Tahun-tahun belakangan wisawatan yang datang ke tempat bencana Chernobyl terus bertambah. Tahun l2009 alu jumlahnya 7.000 orang, mereka datang dari Swedia, Denmark, Belanda dan Jerman.

Perjalanan dengan bis melalui kawasan sekitar reaktor Chernobyl makan waktu tujuh jam. Wisata ini tidak berbahaya, kata Tatartchuk. Tingkat radiasinya tidak lebih tinggi daripada saat menjalani pemeriksaan rontgen.

Program standar selama perjalanan wisata ini adalah kunjungan ke kota Pripyat. Kota yang khusus didirikan untuk para pekerja reaktor Chernobyl dan keluarganya terletak hanya beberapa kilometer dari instalasi tersebut. Sebelum bencana tanggal 26 April 1986 kota ini dihuni 50.000 orang.

Kota Priypat baru dievakuasi 36 jam setelah ledakan terjadi. Kebanyakan warga hanya membawa barang-barang seperlunya karena beranggapan, mereka akan segera pulang kembali ke Priypat.

Di sekolah di Priypat terlihat papan tulis yang dipenuhi nama dan nomer telpon bekas murid. Mereka berusaha untuk mengontak sesama murid yang dulu bersekolah di kota ini. Di salah satu TK masih tergantung jaket merah salah satu murid yang terburu-buru meninggalkan tempat itu.

Seluruh kota Priypat terlihat seperti kota hantu. Anastasijya, seorang mahasiswi yang mengikuti tur keliling kawasan Chernobyl mengaku, "Selama ini saya beranggapan bahwa energi atom sukses dan bahwa teknologi ini perlu dikembangkan. Tapi setelah melihat semua ini dan mendapatkan informasinya, kemungkinan besar saya akan mengubah cara pandang saya."

Dengan menumpang bis, para pengunjung melanjutkan tur wisatanya ke instalasi nuklir Chernobyl. Reaktor nomer empat yang meledak 24 tahun lalu terlindung dari pandangan mata, terbungkus kubah beton yang dibangun dengan tergesa-gesa setelah bencana tersebut terjadi. Insinyur Andriy Savin menjelaskan bahwa reaktor tersebut terlindung secara maksimal. Tahun 2008, kubah beton tersebut direnovasi.

"Konstruksi ini tahan 15 tahun. Tenggat waktu ini penting karena waktu inilah yang dibutuhkan untuk membangun kubah pelindung yang baru," diterangkan Andriy Savin.

Kubah baru yang rencananya mulai dibangun musim panas ini terbuat dari besi baja. Setelah konstruksi baru ini berdiri, barulah sampah radioaktif di tempat bencana dapat dibersihkan.

Warisan beracun Chernobyl harus ditangani Presiden Yanukovich yang baru terpilih, meski sampai saat ini belum jelas apa rencananya untuk bekas instalasi nuklir itu.

Christina Nagel/Ziphora Robina
Editor: Yuniman Farid