1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina akan Luncurkan Sistem Pengawas Pengguna Ponsel

13 Maret 2011

Musim panas ini Beijing akan menguji sistem yang dapat menentukan lokasi jutaan pengguna ponsel. Secara resmi sistem itu guna membantu pengawasan transportasi. Tapi kelompok HAM menganggap itu upaya pengawasan warga.

https://p.dw.com/p/10YSY
Foto: DW

Sebuah sistem informasi baru akan dapat mengetahui dimana seseorang berada. Wakil direktur komisi sains dan teknologi kota Beijing, Li Guoguang yang dikutip media mengatakan, sistim ini bisa membantu mengatasi kemacetan lalulintas, karena akan memberikan gambaran yang lebih baik atas jalan-jalan yang pada jam-jam tertentu menjadi sangat padat dengan kendaraan bermotor.

Namun alasan mengapa pengawasan lalulintas harus dibarengi dengan kepastian mengenai lokasi aktual 17 juta penduduk Beijing ini, sulit dimengerti oleh pakar-pakar telekomunikasi.

"Saya pikir sistim ini sama sekali tidak diperlukan, sistim ini melanggar ruang pribadi para pelanggan dan warga. Akhirnya, sistim ini mungkin hanya digunakan oleh pemerintah untuk mengawasi warga dan menjaga stabilitas sosial.“

Begitu keluh seorang pakar telekomunikasi yang menolak disebut namanya, karena takut. Sekarang saja kaum aktivis, disiden dan jurnalis asing musti memperhitungkan bahwa telefon genggamnya disadap. Banyak aktivis yakin, badan intelijen Cina mengawasi lokasi mereka, serta kontak antara mereka melalui pancaran sinyal telefon genggam. Sistem baru ini akan memungkinkan pengawasan yang lebih ketat terhadap jutaan orang. Begitu kritik sejumlah organisasi hak warga. Karena dengan begitu, badan intelijen bisa langsung mengetahui di mana orang banyak berkumpul dan mengetahui siapa saja yang berkumpul itu. Begitu ungkap Wang Songlian dari Organisasi HAM Hong Kong, Chinese Human Rights Defenders.

"Kami melihat eskalasi pengawasan. Dan ini berkaitan langsung dengan kecemasan pemerintah akibat seruan-seruan untuk melakukan protes dan peran teknologi komunikasi dalam pemberontakan di Timur Tengah.“

Data-data pribadi masih dilindungi, begitu ungkap pejabat-pejabat yang berusaha menenangkan kritik masyarakat. Tidak ada data pribadi yang akan dipublikasikan. Namun pernyataan para pejabat tidak menenangkan siapa-siapa. Pemerintah sudah mulai meningkatkan pengawasan terhadap telepon genggam sejak tahun lalu. Ketika itu semua pemilik telefon harus mendaftarkan diri. Kartu-kartu prabayar hanya dijual kepada pembeli yang identitasnya bisa dipastikan. Hal ini masih sesuai dengan peraturan di berbagai negara, termasuk Jerman. Tapi rencana pengawasan baru ini melanggar hukum di Cina, yang hanya dalam kasus-kasus tertentu mengizinkan pengawasan warga. Begitu diterangkan seorang pakar telekomunikasi. Menurut laporan-laporan media, pada paroh pertama tahun ini pemerintah Cina akan menguji coba sistim baru ini di dua kawasan yang paling padat penduduk di Beijing.

Ruth Kirchner/Edith Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk