1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina Akui Ai Weiwei Tengah Diselidiki

8 April 2011

Pemerintah Cina membenarkan tengah menyelidiki seniman Ai Weiwei dengan tuduhan pelanggaran keuangan. Sementara itu di Beijing, aktivis lainnya juga ditahan.

https://p.dw.com/p/10pqJ
Seniman Cina Ai WeiweiFoto: dapd

Juru bicara kementrian luar negeri Cina Hong Lei mengatakan dunia internasional tidak punya hak untuk ikut campur dalam kasus Ai Weiwei. Cina adalah negara hukum dan kasus ini diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. "Aparat keamanan menyelidiki Ai Weiwei dengan tuduhan pelanggaran keuangan. Ini tidak ada hubungannya dengan hak asasi manusia atau hak mengeluarkan pendapat."

Hal yang lebih terperinci tentang tuduhan atau lokasi keberadaan seniman tersebut tidak diungkapnya. Setidaknya, pemerintah Cina akhirnya mengeluarkan pernyataan berkaitan penangkapan Ai Weiwei hari Minggu lalu (3/4) di bandara Beijing. Penangkapan tersebut telah menimbulkan kemarahan dunia internasional dan kritik tajam.

Hingga kini belum terdengar apa pun dari Ai Weiwei. Istri seniman itu, Lu Qing, mengatakan ia belum diberitahu tentang penyidikan terhadap suaminya atau tentang dimana suaminya berada. "Ini sangat serius. Mereka juga menggeledah rumah kami. Sejak ia ditangkap di bandara, saya tidak mendapat keterangan apa pun. Saya khawatir, kondisi kesehatannya tidak baik."

Ai Weiwei dikenal dunia internasional setelah ia turut terlibat dalam pembangunan stadion Olympia di Beijing. Tidak lama setelahnya, karena kritik terbukanya terhadap pimpinan politik ia mulai berada di bawah pengamatan pemerintah. Januari lalu galeri barunya di Shanghai dirubuhkan. Sebulan kemudian, pameran tunggal besar pertamanya di Cina dibatalkan.

Namun, menurut organisasi-organisasi HAM Ai Weiwei bukanlah kasus tersendiri. Mereka menuduh pemerintah Cina bersikap lebih keras terhadap aktivis, pembangkang dan pejuang HAM sejak Februari lalu. Juru bicara kementrian luar negeri membantahnya, Kamis kemarin (7/4). Hong Lei mengatakan : "Pemerintah Cina melindungi kebebasan berpendapat. Namun, warga juga harus mematuhi konstitusi dan peraturan di Cina."

Sementara itu, di hari yang sama terungkap beberapa penangkapan lainnya. Menurut laporan kantor berita, pengacara Ni Yulan dan suaminya ditangkap polisi. Ia baru saja bebas dari penjara tahun lalu. Sejak berada di penjara ia harus menggunakan tongkat penopang dan kursi roda. Ia dikenal berjuang bagi warga yang menjadi korban pemindahan tempat tinggal secara paksa. Sejak Februari, 25 pengacara, aktivis dan blogger ditangkap atau menghilang. 100 hingga 200 orang berada di bawah pengawasan ketat atau menjadi tahanan rumah.

Di media yang dikontrol pemerintah, kritik luar negeri terhadap kondisi HAM di Cina dibantah. Dalam komentar di harian partai 'Huangqiu Shibao' dikatakan kritik negara barat terhadap Cina hanya bertujuan mengganggu kestabilan politik negara itu. Warga yang provokatif seperti Ai Weiwei harus dikendalikan.

Ruth Kirchner / Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Hendra Pasuhuk