1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina dan AS Ingin Pererat Kemitraan

19 Januari 2011

Untuk pertama kalinya dalam lebih dari 13 tahun, seorang kepala negara Cina diterima secara resmi dan dijamu makan malam oleh presiden AS. Ini adalah penghormatan diplomatik tertinggi bagi seorang pemimpin negara asing.

https://p.dw.com/p/Qten
Presiden Barack Obama dan Presiden Hu JintaoFoto: AP

Orkes militer menyambut kedatangan Presiden Cina Hu Jintao ke Gedung Putih. Lagu kebangsaan kedua negara dimainkan bersamaan dengan tembakan penghormatan sebanyak 21 kali. Kunjungan Hu Jintao diharapkan bisa memulihkan ketegangan hubungan antara Amerika dan Cina dan membuka lebih banyak kemungkinan kerjasama dalam mengatasi masalah keamanan internasional dan usaha perbaikan ekonomi global.

Namun, Presiden Barack Obama juga tidak ketinggalan secara halus menyerukan untuk lebih menghormati hak asasi manusia dalam pidato penyambutannya. "Sejarah menunjukkan, bahwa masyarakat lebih harmonis, negara lebih sukses dan dunia lebih adil, jika hak dan tanggung jawab semua negara dan warganya ditegakkan, termasuk hak asasi universal setiap manusia."

Chinas Präsident Hu Jintao und US-Vizepräsident Joe Biden
Foto: AP

Sikap saling menghormati

"Masyarakat yang harmonis" adalah slogan ideologi utama pemerintahan Hu Jintao yang mencoba untuk mempertahankan kekuasaan partai komunis dalam ekonomi pasar bebas yang terus meningkat. Presiden Hu Jintao menanggapi pidato Obama dengan mengatakan, bahwa kerjasama antara kedua negara dalam berbagai bidang telah membuahkan hasil yang baik dan hubungan keduanya mencapai kemajuan baru: "Bentuk kerjasama sebagai mitra harus berdasarkan sikap saling menghormati. Kita hidup dalam dunia yang semakin beragam dan penuh dengan warna. China dan Amerika Serikat harus saling menghormati jalur perkembangan yang dipilih dan kepentingan masing-masing negara. Kita harus mewujudkan sikap saling pengertian melalui komunikasi, meningkatkan kepercayaan melalui dialog dan memperbanyak kebersamaan melalui pertukaran informasi."

Kesepakatan senilai 45 milyar dollar

Kemudian pejabat resmi pemerintahan Amerika Serikat mengungkapkan serangkaian kesepakatan yang dicapai dengan Cina. Antara lain pembelian 200 pesawat Boeing. Kesepakatan ekspor keseluruhan diberitakan mencapai nilai 45 milyar Dolar dan akan bisa membiayai kurang lebih 235 ribu lapangan kerja di Amerika Serikat.

Hu Jintao Weißes Haus USA
Foto: AP

Usai berbicara dalam upacara penyambutan, kedua presiden bertemu dengan para pimpinan perusahaan besar Amerika Serikat dan Cina. Diantaranya hadir perwakilan dari Microsoft, Goldman Sachs, Coca Cola, dan juga perusahaan komputer Cina Lenovo. Dalam kesempatan tersebut, Obama mengatakan ia menginginkan ide yang jelas tentang cara menghapus rintangan dalam perdagangan dan cara melindungi properti intelektual. Hu Jintao menambahkan, dengan mengatakan bahwa Cina menanti kedatangan perusahaan Amerika untuk berbisnis di negaranya.

Selanjutnya dalam konferensi pers bersama, Hu Jintao dibombardir dengan pertanyaan seputar masalah HAM oleh para jurnalis di Gedung Putih. Presiden Cina mengakui, negaranya masih menghadapi tantangan perkembangan ekonomi dan sosial. Upaya mendukung penegakkan HAM juga harus diperkuat. Namun, Hu Jintao juga mengatakan, bahwa masalah HAM adalah masalah dalam negeri dan diskusi mengenainya harus berlangsung dengan sikap menghormati negara yang bersangkutan.

Vidi Legowo-Zipperer/ rtr/dpa/afp

Editor: Christa Saloh