1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina dan Perancis Dukung Pencalonan Kembali Ban Ki Moon

7 Juni 2011

Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki Moon secara resmi mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua sebagai pemimpin badan dunia itu. Ia menganggap periode pertamanya merupakan tantangan yang luar biasa bagi PBB.

https://p.dw.com/p/11Vd9
Ban Ki MoonFoto: picture-alliance/dpa

Untuk pencalonan kali ini, Ban Ki Moon mengusung kampanye memperlambat pemanasan global sebagai prioritas kerjanya, disamping mempertahankan caranya berhadapan dengan kekuatan-kekuatan dunia dalam berbagai isu, diantaranya hak asasi manusia. Pria berusia 66 tahun itu menggelar konferensi pers, setelah mengirimkan surat pada 192 anggota PBB, untuk menawarkan dengan rendah hati, agar dipertimbangkan mengenai pencalonan dirinya untuk masa jabatan kedua.

Ban Ki Moon sendiri menganggap periode pertamanya sebagai Sekjen PBB merupakan tantangan yang luar biasa bagi PBB. Diantaranya dalam mengatasi kondisi darurat kemanusiaan, seperti di Myanmar, Haiti, Pakistan dan tempat-tempat lainnya, serta dalam menebar benih perdamaian di berbagai negara.

"Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk memimpin organisasi besar ini. Apabila didukung oleh negara-negara anggota, maka saya akan merasa terhormat bisa melayani sekali lagi. Selama menduduki jabatan, saya telah berusahan menjembatani diantara negara anggota dalam sistem PBB dan diantara ragam perbedaan mitra global. Menemukan landasan dasar bersama, merupakan pusat untuk menghantarkan hasil-hasilnya. Lihatlah ke belakang, empat setengah tahun ini menandai periode tantangan luar biasa bagi PBB dan masyarakat internasional dan kita dapat berbangga bahwa kita menyelesaikannya bersama-sama," dikatakan Ban Ki Moon.

Ban Ki Moon menduduki jabatan sebagai sekjen PBB pada tahun 2007, setelah periode sebelumnya dipimpin oleh Kofi Annan. Para diplomat mengatakan apabila tidak ada penantangnya, Dewan Keamanan PBB akan segera memberikan persetujuan bagi Ban Ki Moon untuk meneruskan jabatannya, dan Sidang Umum PBB akan melakukan pemungutan suara secara resmi sebelum akhir bulan Juni.

Cina dan Perancis, yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, mendukung pencalonan Ban Ki Moon. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hong Lei, di Beijing mengatakan, Ban Ki Moon selama ini telah berkontribusi dalam mempromosikan PBB untuk memainkan peran yang lebih besar dalam isu-isu internasional.

Sementara, Menteri Luar Negeri Perancis Alain Juppe mengungkapkan, dalam lima tahun terakhir, sekjen PBB itu telah menunjukan komitmen yang sempurna dalam melayani PBB, perdamaian, dan pembangunan. Pria yang merupakan mantan menteri luar negeri Korea Selatan itu, menurut Juppe, telah menunjukan keberanian dan keteguhan dalam mengatasi masa-masa krisis.

Ban Ki Moon selama ini menghadapi kritik pedas sebagai pemimpin PBB, atas keengganannya mengatasi masalah-masalah semacam hak asasi manusia, yang menyangkut negara-negara anggota tetap DK PBB – Inggris, Cina, Rusia, Perancis dan Amerika Serikat. Dalam konferensi pers, ketika ditanyakan apakah akan lebih tegas bersikap terhadap negara-negara anggota tetap DK PBB itu, ia menjawab apabila sudah menyangkut masalah HAM, maka tidak akan ada perbedaan penanganan. Ditambahkannya, Cina juga harus meningkatkan penegakan HAM-nya.

Sebelumnya, Ban banyak dikritik oleh organisasi-organisasi HAM karena mengunakan diplomasi tenang dengan Cina maupun negara-negara anggota tetap DK PBB lainnya. Ban dikecam ketika gagal mengangkat kasus penerima Nobel perdamaian Liu Xiaobo ketika bertemu muka dengan Presiden Cina Hu Jintao, dalam lawatannya ke Cina, November 2010.

Ayu Purwaningsih/dw/afp

Editor: Andy Budiman