1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina Peringatkan G7 Agar Jauhi Sengketa LCS

26 Mei 2016

Cina memperingatkan negara-negara industri maju agar tidak mencampuri sengketa di Laut Cina Selatan. Konflik tersebut dinilai berada di luar kemampuan dan pengaruh G7 saat ini.

https://p.dw.com/p/1Iub3
Japan G7-Gipfel in Ise-Shima
Foto: Getty Images/AFP/S. De Sakutin

Media pemerintah Cina mewanti-wanti tujuh negara industri maju agar tidak "mencampuri" isu Laut CIna Selatan. Kelompok negara G7 saat ini mengadakan pertemuan puncak di Jepang. Peringatan tersebut muncul setelah Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, mendesak G7 agar mengambil sikap "tegas dan jelas" terhadap klaim teritorial Cina.

Namun menurut Xinhua, G7 "seharusnya mengurus masalah sendiri ketimbang mencampuri urusan orang lain." Media pelat merah itu juga menuduh Jepang "berusaha memanfaatkan pertemuan puncak G7 untuk menggandeng aliansi dan simpatisan buat mengucilkan Cina."

Namun tudingan tersebut dibantah Perdana Menteri Inggris, David Cameron. "Karena kita sedang berada di Jepang, maka situasi regional akan ikut dibahas dalam pertemuan."

"Pola pikir Perang Dingin"

Xinhua menilai sengketa Laut Cina Selatan "berada di luar pengaruh dan kemampuan G7 saat ini. Terlebih (sikap G7) merefleksikan pola pikir Perang Dingin," tulis jurnalis Cina, Chang Yuan.

Namun ketika Cina berusaha menjauhkan pemain besar layaknya G7, Indonesia atau India, Beijing malah melibatkan negara lain yang lebih jauh seperti Niger, Togo atau Burundi untuk memperkuat klaimnya dan menolak Pengadilan Arbitrase Internasional yang sedang mempelajari gugatan Filipina ihwal Laut Cina Selatan.

David Cameron, sebaliknya memperingatkan Cina untuk tunduk pada keputusan pengadilan arbitrase. "Kami ingin mengajak Cina menjadi bagian dari dunia yang berdasar pada hukum dan regulasi."

Beijing bereaksi terhadap pertemuan puncak di Jepang dengan memanggil duta besar dari tujuh negara anggota G7, termasuk Perancis dan Inggris lantaran kedua negara membuat deklarasi bersama ihwal Laut Cina Selatan.

rzn/hp (afp,ap)