1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Clinton Harapkan Dukungan Cina Soal Torpedo Korut

22 Mei 2010

Tewaskan 46 marinir Korea Selatan, AS, Jepang kecam Korea Utara. Begitu hasil pertemuan Menlu AS Hillary Clinton yang mendarat di Shanghai, Jumat (21/05). Pekan depan berlangsung pertemuan dengan petinggi Cina.

https://p.dw.com/p/NUZD
Menlu AS Hillary Rodham Clinton, left, berbicara dengan Menlu Jepang Katsuya OkadaFoto: AP

Dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton di Tokyo, Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama menyerukan agar para pemimpin AS dan Cina berusaha lebih keras menangani isu pemanasan iklim global.

Sementara pada konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Jepang, Katsuyo Okada, Clinton menyorot isu serangan Korea Utara terhadap negara tetangganya di selatan. Tindakan-tindakan provokatif tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Begitu ungkap Hillary Clinton, “Bukti yang ditemukan sangat konklusif, torpedo yang menenggelamkan kapal laut Cheonan dan mengambil nyawa 46 pelaut diluncurkan oleh sebuah kapal selam Korea Utara.”

Satu hari sebelum keberangkatan Clinton ke Asia, sebuah tim penyidik multinasional menemukan indikasi kuat bahwa torpedo yang menenggelamkan Cheonan berasal dari Korea Utara. Temuan ini disangkal keras oleh Korea Utara, yang langsung mengancam dengan perang apabila dijatuhi sanksi-sanksi baru.

Korea Kriegsschiff FLASH
Marinir Korsel jaga sisa kapal perang Cheonan yang ditembak torpedo Korut.Foto: AP

Di Tokyo bersama Menlu Jepang Okada, Clinton menegaskan, AS dan Jepang mengutuk serangan torpedo Korea Utara terhadap kapal Korea Selatan, Cheona, “Kami sepakat, bahwa Korea Utara harus berhenti bersikap provokatif, melakukan tindakan yang mengancam dan agresif terhadap negara tetangganya dan mengambil langkah2 untuk memenuhi komitmennya untuk melakukan denuklirisasi dan memenhi peraturan internasional”

Menlu Clinton juga mengatakan, ia tengah berkonsultasi dengan menteri Okada dan akan melakukan konsultasi lebih jauh dengan Korea Selatan, Cina dan negara-negara Asia lain guna menanggapi tindakan Korea Utara. Paparnya,“Saya pikir amat penting untuk mengirimkan isyarat jelas kepada Korea Utara bahwa tindakan-tindakan provokatif ada konsekwensinya.”

Terkait serangan Korea Utara, kecaman juga datang dari Inggris dan Perancis: Diperkirakan kedua negara itu akan turut mendorong dijatuhkannya sanksi lebih berat terhadap Korea Utara.

Sementara Cina, sebagai anggota Dewan Keamanan yang meniliki hak veto, menganjurkan berlaku lebih sabar, dan tidak terburu-buru menjatuhkan sanksi sebelum terkumpul lebih banyak bukti. Cina merupakan satu-satunya mitra Korea Utara dan selama ini membantu Korea Utara dengan pasokan pangan.

Karena diperkirakan Menteri Luar Negeri Clinton akan berusaha menggerakkan Cina untuk mendukung dijatuhkannya sanksi lebih berat terhadap Korea Utara. Pertemuan antara AS dan Cina pekan depan juga akan dihadiri Menkeu AS, Timothy Geithner dan sejumlah pejabat tinggi lainnya. Selain Korea Utara, tema yang akan diangkat meliputi isu nilai mata uang Cina serta program nuklir Iran.

Di Shanghai, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton akan mengunjungi pavilyun AS di EXPO Dunia 2010, sebelum menuju Beijing pada hari Minggu. Clinton akan mengakhir lawatannya ke Asia dengan berkunjung ke Korea selatan, dimana ia akan menyampaikan masukannya seputar tema Korea Utara

EK/ZR/rtr/afp/ape