1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

150610 kirgistan 3 russland

16 Juni 2010

Sejak terjadi kerusuhan di selatan Kirgistan 10 Juni lalu, situasi di kawasan konflik masih meresahkan. Kiriman bantuan internasional yang pertama bagi puluhan ribu pengungsi telah tiba di Uzbekistan.

https://p.dw.com/p/NsEN
Warga minoritas Uzbek yang berhasil melarikan diri dari kawasan konflik mencari perlindungan di kamp pengungsi di wilayah selatan kirgistanFoto: AP

Sejak terjadi kerusuhan di Kirgistan selatan 10 Juni lalu, situasi di kawasan konflik masih meresahkan. Semalam (Selasa 15/6) kembali terjadi bentrokan antara warga Kirgis dengan warga minoritas Uzbek. Rabu ini (16/6) pemerintah interim di ibukota Bishkek melaporkan adanya baku tembak dan penggunaan granat oleh kelompok perusuh. Namun belum dapat dipastikan berapa jumlah korban tewas atau terluka.

Amerika Serikat akan mengirim utusannya ke Kirgistan. Mulai Jumat mendatang (18/6) Robert Blake, pejabat khusus kementerian luar negeri AS untuk kawasan Asia Selatan dan Tengah, akan mengunjungi ibukota Bishkek selama dua hari. Kemarin (Selasa 15/6) juru bicara kementerian luar negeri AS memaparkan, bersama wakil-wakil Kirgistan Blake akan membicarakan situasi di kawasan konflik. Dan mengingat, dalam waktu dekat ini akan dibutuhkan bantuan kemanusiaan darurat, pemerintah AS akan mempersiapkan semuanya untuk membantu mengatasinya. Dalam pertemuan itu juga akan dibicarakan bentuk penyaluran bantuan yang diperlukan. Dikatakan, lewat telefon Blake telah menghubungi perdana menteri pemerintah interim Kirgistan, Roza Otunbayeva dan menyampaikan, bahwa ia juga akan mengunjungi kawasan lembah Farghona, di wilayah timur Uzbekistan, dimana puluhan ribu pengungsi mencari perlindungan.

Hari ini (16/6) dilaporkan bahwa kiriman bantuan internasional yang pertama bagi puluhan ribu pengungsi telah tiba di Uzbekistan. Sebuah pesawat milik organisasi pengungsi PBB UNHCR membawa 800 tenda. Demikian tutur pejabat kementerian setempat untuk perlindungan bencana kepada kantor berita AFP. Dan hari ini dikatakan akan dikirim bantuan lagi oleh UNHCR yang akan dibawa dua pesawat terbang.

Hari ini juga kedatangan sekretaris dewan keamanan Kirgistan, Alik Orsow dinantikan di Moskow. Ia akan berunding dengan Organisasi Pakta Pertahanan Kolektif (CSTO) tentang pengiriman pasukan perdamaian ke kawasan konflik untuk membantu mengakhiri bentrokan. Bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Orosov akan membicarakan, apakah Rusia yang memimpin pakta pertahanan tersebut bersedia mengirimkan tentara perdamaian ke kawasan konflik di wilayah pegunungan di perbatasan dengan Cina. Presiden Rusia Dmitry Medvedev menjelaskan di Moskow, „situasi di Kirgistan saat ini tidak dapat diterima. Saya sudah mengevaluasinya. Banyak orang tewas. Telah terjadi pertumpahan darah dan kerusuhan antar kelompok etnis. Hal ini bagi Asia Tengah berbayaha sekali. Karena itu, segala cara untuk menghentikan kejahatan itu harus diupayakan. Langkah-langkah untuk mengatasi situasi tersebut telah kami pertimbangkan. Kini yang diperlukan adalah keputusan kepala pemerintah anggota CSTO. Jika situasinya semakin meruncing, maka CSTO akan menggunakan semua sarana yang tersedia.“

Hingga kini semua jalur di perbatasan Uzbekistan-Kirgistan masih tertutup. Karena kapasitas Uzbekistan tidak mencukupi untuk menampung semua pengungsi dari Kirgistan.

AN/HP/afpd/dpa/rtrd