1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Davos 2023: Kaum Muda Angkat Suara dan Tuntut Perubahan

17 Januari 2023

Sekelompok tokoh dan aktivis muda telah diundang ke Forum Ekonomi Dunia WEF Davos tahun ini. Mereka dari jaringan "Global Shapers" yang ingin suara mereka didengar dan menuntut perubahan.

https://p.dw.com/p/4MID3
Foto ilustrasi aktivis muda
Foto ilustrasi aktivis mudaFoto: Micheal Waiyaki

"Saya melihat seorang pria berjalan menuju sekolah saya. Dia hanya memakai satu sepatu. Kemudian saya menyadari itu adalah ayah saya, dan tiba-tiba saya sangat bangga. Karena saya tahu bahwa dia telah menginvestasikan semua yang dia miliki untuk pendidikan saya."

Wanjuhi Njoroge duduk terbungkus mantel tebal di sebuah hotel di Davos saat menceritakan kisah ini. Di luar cuaca memang dingin dan salju turun. Dia adalah anggota jaringan Global Shapers yang punya anggota sekitar 10 ribu orang di lebih 150 negara. Beberapa dari mereka diundang ke Davos. Wanjuhi datang dari Nairobi untuk menghadiri ajang tahunan WEF ini. Dia aktivis lingkungan dan pendidikan dan besar di sebuah desa kecil di Kenya. Ayahnya adalah seorang petani, dan ibunya seorang guru.

Bagi keluarga, mengirim anak-anak ke sekolah yang baik adalah prioritas. Tapi semua perlu biaya. Wanjuhi menceritakan dia baru belajar cara menggunakan komputer di SMA. Tapi dia sejak awal menyadari bahwa akses ke teknologi berarti akses ke pendidikan. Sekarang, melalui advokasinya, dia memastikan bahwa semakin banyak anak muda dari daerah pedesaan Kenya yang bisa belajar bekerja dengan komputer.

Masalah penting lainnya bagi Wanjuhi adalah reboisasi dan penyelamatan pohon-pohon asli Kenya. Tahun 2018 dia meluncurkan kampanye #SaveOurForests. Dalam waktu singkat dia berhasil mengangkat isu tersebut dan "itu menyebabkan larangan total penebangan hutan" di Kenya. Tapi sekarang ada juga masalah mendesak: "Saya telah melihat dampak perubahan iklim," katanya.

Davos diselimuti salju
Davos diselimuti saljuFoto: Gian Ehrenzeller/KEYSTONE/picture alliance

Global Shapers bertemu dengan para pemimpin dunia di Davos

Apa hubungannya pohon di Kenya dengan Forum Ekonomi Dunia? Wanjuhi Njoroge mengatakan, WEF menawarkan platform unik untuk pertukaran gagasan. Ini adalah tempat di mana orang dapat saling belajar satu sama lain, berbagi dan mendiskusikan proyek, dan menghasilkan rencana aksi. Yang terutama, para Global Shapers muda bisa berkumpul dan berdiskusi di antara mereka sendiri. Selain itu, mereka juga punya kesempatan duduk bersama para pengambil keputusan dan tokoh-tokoh penting yang hadir di WEF.

"Saya bertemu dengan presiden dari Afrika di sini, sesuatu yang tidak mungkin terjadi (di negara saya)," kata Wanjuhi. Dengan kehadirannya di Davos, dia ingin mempromosikan perubahan yang mendasar. Dia bertekad untuk mendesak agar perlindungan iklim dan lingkungan menjadi prioritas utama para pemimpin dunia.

Roman Smolynets datang ke Davos dengan latar belakang dan pemikiran yang sama sekali berbeda. Pria Ukraina berusia 24 tahun itu berasal dari Lviv, di mana dia bekerja sebagai ahli anestesi di rumah sakit terbesar di Ukraina Barat.

Dia tidak tahu lagi berapa jumlah korban invasi Rusia yang sudah dia lihat di ruang operasi. Tetapi beberapa gambaran tidak akan hilang dari benaknya. Salah satunya gambaran seorang anak perempuan berusia 6 tahun yang kehilangan kedua kakinya akibat serangan rudal Rusia. "Saya melihat hal-hal buruk selama bekerja," katanya lirih.

Roman Smolynets di Davos
Roman Smolynets di DavosFoto: Privat

Kaum muda angkat suara

Roman Smolynets perlu melakukan perjalanan dua hari untuk sampai ke Davos. Dia juga anggota jaringan Global Shapers. Selama berbulan-bulan, selain pekerjaan normalnya di rumah sakit, dia mengkoordinasi sumbangan bantuan pasokan medis yang sangat dibutuhkan di Ukraina.

Roman bekerja untuk Support Ukraine Now!, sebuah proyek yang diprakarsai oleh dua komunitas Global Shapers di Ukraina. Sekarang dia ingin memastikan bahwa perang dan konsekuensinya kembali menjadi agenda di WEF.

"Saya perlu menjadi suara Ukraina," katanya tegas. Dia berencana untuk mengambil bagian dalam sebanyak mungkin diskusi di Davos selama beberapa hari ke depan. Dia khawatir perhatian dan dukungan dunia kepada situasi di Ukraina berkurang. "Kami sedang berperang di Eropa, tidak boleh ada kemunduran," katanya.

Tariq Al-Olaimy dari Manama, Bahrain, juga bagian dari komunitas Global Shapers. Misinya adalah mengangkat suara dan kepentingan kaum muda. "Kami adalah generasi pemimpin berikutnya. Kami bertujuan membangun keragaman. Dan kami perlu melakukan pembicaraan yang lebih radikal."

(hp/yf)