1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Demonstrasi Anti-Pemerintah Turki Pecah Akibat Kasus Korupsi

cp/rzn (afp, rtr, ap)23 Desember 2013

Polisi Turki bentrok dengan demonstran yang mengecam pemerintahan PM Recep Tayyip Erdogan. Unjuk rasa dipicu skandal korupsi yang berujung pada penangkapan puluhan sekutu Erdogan.

https://p.dw.com/p/1Aez0
Foto: REUTERS

Polisi anti huru hara menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah di Istanbul hari Minggu (22/12/13).

Ribuan warga berkumpul di sekitar Lapangan Kadikov, di mana sebuah protes menentang rencana konstruksi pemerintah dijadwalkan berlangsung, menyerukan pengunduran diri sejumlah menteri yang terlibat skandal suap dan korupsi.

"Di mana ada Partai AK yang dipimpin Erdogan, di situ ada korupsi," begitu bunyi teriakan demonstran merujuk pada slogan protes besar-besaran musim panas lalu yang berpusat di Lapangan Taksim Istanbul: "Di mana ada Taksim, di situ ada perlawanan."

Bagian dari operasi kotor

24 orang telah secara resmi dikenai tuntutan terkait penyelidikan korupsi, termasuk anak-anak lelaki dari Menteri Dalam Negeri Turki Muammer Guler dan Menteri Ekonomi Zafer Caglayan. Kepala bank negara Halkbank, Suleyman Aslan, juga hampir diganjar tuntutan.

Erdogan bersikeras segala tudingan merupakan bagian dari sebuah 'operasi kotor' yang didesain untuk menghancurkan pemerintahannya, yang telah berkuasa sejak tahun 2002. Ia merespon dengan memecat puluhan pejabat kepolisian, termasuk kepala polisi Istanbul, karena ikut serta dalam penyelidikan tanpa izin.

Skandal korupsi ini menjadi krisis besar kedua yang menimpa Erdogan tahun 2013, menyusul rangkaian unjuk rasa massal anti-pemerintah bulan Juni lalu yang disulut oleh kekerasan polisi terhadap demonstrasi damai melawan rencana pembangunan pada sebuah taman di Istanbul.

Insiden tersebut mendorong gerakan protes selama tiga pekan melawan pemerintahan Erdogan yang dinilai condong ke Islam garis keras, yang dituding para demonstran semakin otoriter. Sedikitnya 6 orang dilaporkan tewas dan 8.000 lainnya terluka dalam bentrokan dengan polisi.

cp/rzn (afp, rtr, ap)