1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dengan Molekul Membasmi Campak

Lea Pötter2 Mei 2014

Ilmuwan Jerman berhasil mengembangkan obat untuk meredam penyebaran virus campak. Sejauh ini percobaan pada hewan membuahkan hasil positif. Metode itu mematikan fungsi pengganda pada virus.

https://p.dw.com/p/1BsJI
Masernvirus
Foto: public domain

Kepada seekor cerpelai Eropa peneliti di Institut Paul Ehrlich mengujicoba cara untuk meredam penyebaran virus campak di dalam tubuh penderita. Mereka menggunakan molekul kecil buatan yang mencegah virus berkembangbiak.

Ilmuwan awalnya menyuntikkan virus Canine Distemper ke tubuh caperlai. Virus ini berasal dari ordo dan genus yang sama dengan virus campak. Canine Distemper mematikan buat hewan sejenis tikus.

Tiga hari setelah infeksi, hewan tersebut mulai mendapat pengobatan selama dua pekan. Hasilnya positif, "melalui metode ynag kami kembangkan, semua hewan bisa bertahan hidup," kata kepala tim peneliti, Veronika von Messling.

Uniknya caperlai itu kemudian menjadi imun terhadap virus sejenis campak. Sejauh ini ilmuwan belum menemukan adanya efek samping.

Menghentikan Penggandaan Virus

Virus berkembangbiak di dalam sel mahluk hidup. Untuk itu mereka memiliki fungsi yang mampu menggandakan informasi genom dan menyalurkannya kepada virus-virus baru. Virus bergantung pada enzim yang disebut sebagai Polymerase, sejenis protein. "Obat-obatan kami bekerja di sana," kata Messling. "Ia memblokir fungsi pengganda dan menghentikan penyebaran virus."

Selama ini peneliti baru mengujicoba keampuhan metode baru itu pada kultur sel dan hewan. "Masih ada beberapa tahapan lagi sebelum kami benar-benar mempertimbangkan ujicoba pada manusia," kata Messling. Jika sudah layak produksi, obat campak yang dikembangkan di institut Paul Erlich itu akan dikonsumsi sebagai tablet atau jus.

Obat-obatan untuk menghadang penyebaran virus campak sangat dibutuhkan. Di seluruh dunia sekitar 120.000 orang meninggal dunia akibat penyakit mematikan tersebut. Terlalu banyak, kata Badan Kesehatan Dunia (WHO). Badan PBB itu berambisi memusnahkan penyakit campak. Namun minimnya cakupan imunisasi pada penduduk sering berujung pada wabah campak di negara-negara miskin.

Masalahnya, penyakit campak sangat menular dan mampu menyebar cepat di antara orang-orang yang tidak mendapat imunisasi. Sebab itu imunisasi adalah satu-satunya metode perlindungan paling ampuh terhadap campak.