1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Didampingi Raja Arab Saudi, Presiden Suriah Kunjungi Libanon

30 Juli 2010

Raja Arab Saudi Abdullah dan Presiden Suriah Bashar al-Assad melakukan pertemuan di Beirut hari Jumat (30/07) dalam upaya meredakan ketegangan antar fraksi di Libanon.

https://p.dw.com/p/OYWz
Bashar al-Assad (kiri) dan Raja Abdullah (tengah) diterima Presiden Libanon Michel Suleiman di Beirut (30/07)Foto: AP

Inilah kunjungan pertama Presiden Suriah Bashar al-Assad ke Libanon sejak peristiwa pembunuhan Perdana Menteri Rafik Hariri tahun 2005. Assad datang dari Damaskus bersama pimpinan Arab Saudi Raja Abdullah. Kedatangan kedua pimpinan Arab ke Beirut merupakan upaya bersama untuk menghindari eskalasi politik di Libanon. Pertemuan segitiga Arab-Suriah-Libanon menunjukan bahwa situasinya cukup kritis.

Hubungan Memburuk akibat Pembunuhan Hariri

Assad dan Abdullah disambut Presiden Libanon Michel Suleiman. Mereka kemudian berbicara dengan tokoh-tokoh politik lainnya, sehubungan dengan adanya tuduhan bahwa anggota sayap militer Hizbullah terlibat dalam peledakan bom mobil yang menewaskan Rafik Hariri. Beberapa waktu lalu, pimpinan Hizbullah Hasan Nasrallah menyatakan, ia punya informasi bahwa Tribunal PBB yang memeriksa pembunuhan Rafik Hariri akan mendakwa beberapa anggota militan Hizbullah. Nasrallah memperingatkan, Hizbullah tidak akan mengijinkan anggotanya diadili oleh Tribunal PBB.

Setelah pembunuhan Rafik Hariri, tekanan terhadap Suriah dari Libanon dan dunia internasional meningkat. Suriah akhirnya menarik pasukannya dari Libanon, yang sudah ditempatkan di sana hampir 30 tahun. Setelah itu, pertempuran terbuka sempat terjadi antara Hizbullah dan kelompok Sunni dan nasionalis. Situasi mereda ketika kelompok yang bertikai membentuk pemerintahan bersama di bawah pimpinan Saad Hariri, putra Rafik Hariri. Pemerintahan ini melibatkan juga kelompok Hizbullah yang didukung oleh Suriah dan Iran. Sedangkan keluarga Hariri berasal dari kelompok Sunni yang didukung oleh Arab Saudi.

Arab Saudi Diharapkan Dapat Tunjukkan Pengaruhnya

Pada awalnya, Saad Hariri tetap menuduh Suriah berada di balik pembunuhan ayahnya. Namun kemudian ia menjalankan politik yang lebih terbuka dan beberapa kali berkunjung ke Suriah. Hariri menyambut pertemuan segitiga Arab-Suriah-Lebanon di Beirut dan menerangkan, pertemuan ini akan membawa stabilitas bagi Libanon.

Tribunal PBB di Den Haag, Belanda, saat ini sedang melakukan penyelidilkan atas pembunuhan Rafik Hariri. Hasil penyelidikan itu bisa menyulut lagi konflik di Libanon, jika kelompok Hizbullah merasa disudutkan. Arab Saudi diharapkan bisa menekan Suriah agar menggunakan pengaruhnya atas Hizbullah demi mencegah konflik terbuka seperti yang pernah terjadi tahun 2008. Presiden Suriah terakhir kali berkunjung ke Libanon tahun 2002. Bagi Raja Abdullah, ini adalah kunjungan Raja Arab Saudi yang pertama ke Libanon sejak tahun 1957.

Hendra Pasuhuk/rtr/afp

Editor: Yuniman Farid