1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dimensi Skandal Daging Kuda Meluas

Kay-Alexander Scholz, dpa, afp20 Februari 2013

Skandal daging kuda di Jerman mendapat dimensi baru. Dimensi skandal daging kuda tanpa etiket di supermarket semakin meluas. Jerman antisipasi lebih jauh.

https://p.dw.com/p/17hD7
Eine Probe aus einem Fertiggericht wird am 18.02.2013 im Labor des Landesamtes für Lebensmittelsicherheit in Rostock (Mecklenburg-Vorpommern) auf Pferdefleisch untersucht. Im Zusammenhang mit dem Skandal um undeklariertes Pferdefleisch in Lebensmitteln haben Experten des Schweriner Verbraucherministeriums Untersuchungen in Auftrag geben. Bund und Länder wollen als Konsequenz aus dem Pferdefleisch-Skandal härter gegen Etikettenschwindel bei Lebensmitteln vorgehen. Die Verbraucherminister vereinbarten einen entsprechenden Zehn-Punkte-Plan. Foto: Jens Büttner/dpa +++(c) dpa - Bildfunk+++
Uji coba sampel daging kuda pada produk makanan jadiFoto: picture alliance / dpa

Skandal produk makanan siap saji yang tidak mencantumkan kandungan daging kuda dalam kemasan produk daging sapi, makin meluas. Perusahaan bahan pangan terbesar dunia Nestlé menemukan kandungan daging kuda pada produk makanan bekunya. Ini meliputi kiriman yang berasal dari Jerman, demikian disampaikan perusahaan Swiss tersebut.

Karena itu di Italia dan Spanyol dua produk pasta ditarik dari peredaran. Nestlé menjelaskan, produk-produk bersangkutan diproduksi dari daging yang diolah produsen di negara bagian Niedersachsen Jerman. Kandungan daging kuda pada produk Buitoni Beef Ravioli dan Beef Tortellini lebih dari satu persen. Perusahaan bahan pangan Swiss Nestlé juga bereaksi dan produk-produk itu sudah ditarik dari pasaran. Dalam pemeriksaan DNA dalam ravioli dan tortelini ditemukan kadar kandungan daging kuda lebih dari satu persen. Kadar tersebut dipakai sebagai standar suatu produk dipalsu atau diproduksi dengan lalai. "Ini adalah konfirmasi pertama bahwa produk-produk kami terkena dampak langsung," kata juru bicara Nestlé Selasa (19/2).

Mengenai produk Nestlé di Indonesia hingga kini belum diketahui apakah ada yang tercemar skandal daging kuda. Menurut Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Badan POM sedang menelitinya.

Ein türkischer Restaurant-Besitzer schneidet am Freitag (20.07.2012) in Köln Fleisch von einem Dönerspieß. Viele Muslime stehen vor harten Wochen. Mit dem Fastenmonat Ramadan hat am Freitag ein kräftezehrender Verzicht auf Essen und Trinken tagsüber begonnen. Foto: Oliver Berg dpa/lnw (zu dpa/lnw: "Fasten im Ramadan - Muslime vor gesundheitlichen Strapazen")
Daging kebab di restoran TurkiFoto: picture-alliance/dpa

Sementara di Jerman sebuah pusat kajian di Berlin dalam pemeriksaan sampel dari Leipzig dan Berlin menemukan kandungan daging babi dan daging kuda pada daging kebab. Oleh sebab itu daging kebab di Berlin selanjutnya akan mendapat pengawasan lebih ketat.

Jerman Upayakan Aksi Antisipasi

Baru dalam Pekan Hijau Januari lalu Menteri Perlindungan Konsumen Jerman Ilse Aigner menyatakan gembira, karena sejak lama tidak ada lagi skandal bahan pangan di Jerman. Namun situasi berubah cepat.  Pertengahan Februari Jerman berada di tengah krisis skandal bahan pangan. Karena sekitar 10 negara di Uni Eropa yang terkenal skandal daging kuda, kasus ini sudah disebut-sebut sebagai skandal daging kuda Pan Eropa. Badan kepolisian Eropa Europol melakukan penyidikan. Jumat (15/2) lalu Uni Eropa mengeluarkan rencana aksi untuk penjelasan.

Senin (18/2) empat hari setelah terungkapnya skandal daging kuda di supermarket Jerman, para menteri konsumen dari semua negara bagian di Jerman bertemu untuk membahas skandal daging kuda. Sebelum pertemuan Aigner menekankan, "bahwa itu bukan kasus kriminal melainkan penipuan."

Titik Beratnya Pengungkapan

Para menteri menyepakati rencana 10 poin. Tujuannya adalah terutama mengungkap kejadian itu dan mengoptimalkan proses pengawasan. Demikian dikatakan menteri konsumen negara bagian Hessen Lucia Puttrich. Untuk itu Jerman akan lebih banyak bertindak, dibanding rencana aksi yang dilakukan Uni Eropa. Dalam rangka program tambahan Jerman analisa DNA yang dilakukan akan diperluas  ke jenis daging lainnya, demikian keterangan Aigner.

Bundesverbraucherministerin Ilse Aigner (CSU) und die hessische Verbraucherschutzministerin Lucia Puttrich (l) beantworten am 18.02.2013 in der Ländervertretung Hessens in Berlin Fragen von Journalisten. Die Politikerinnen nahmen an den Beratungen der Verbraucherminister von Bund und Länder zum Pferdefleisch-Skandal teil. Foto: Wolfgang Kumm/dpa
Menteri Aigner (kanan) dan Lucia Puttrich (kiri)Foto: picture-alliance/dpa

"Kami memperhitungkan kasus lebih banyak." Saat ini ada lima jejak utama dimana daging kuda digunakan secara ilegal, ditambahkan seorang karyawan kementerian konsumen Jerman. dMeski demikian yang utama bukanlah banyaknya pengawasn, melainkan kualitas pengujian sampel, ujar Menteri Perlindungan Konsumen negara bagian Hessen Puttrich.

Selanjutnya Puttrich menyampaikan akan mengkaji sistem pengawasan untuk bahan pangan juga sistem pengawasan sendiri yang dilakukan oleh perusahaan. Demikian pula kewajiban penyampaian informasi perusahaan terhadap badan berwenang juga akan mengalami pengkajian. Terutama yang mendapat perhatian adalah poin, dimana kerangka sanksi hukuman bagi tindakan penipuan akan diolah kembali.

"Penipuan akan dibuat sedemikian rupa menjadi tidak menarik," kata Puttrich. Yang masih terbuka, kapan tindakan konkrit akan dilakukan dan kapan evaluasinya dilakukan.

Siapa Yang Dapat Dihukum?

Pertemuan puncak mengenai skandal daging kuda berjalan lebih lama dari rencana. Ini mungkin atas tekanan negara-negara yang dipimpin Partai sosial demokrat SPD. Menteri Till Backhaus dari negara bagian Mecklenburg-Vorpommern mengatakan, SPD berusaha menggolkan poin-poin tambahan, yang melebihi usulan menteri konsumen Jerman Aigner. Hal itu menurut Backhaus, mengenai kemungkinan besarnya hukuman, masalah persaingan harga "tugas jelas kepada Menteri Perlindungan Konsumen Jerman di tingkat Uni Eropa mengenai permintaan transparansi asal usul bahan pangan bahan pangan yang diolah" dan ikut bertanggungjawabnya rangkaian toko penjualan.

Juga organisasi pelindung konsumen Foodwatch meminta agar jaringan toko penjualan dapat lebih dikenai hukuman. Ini terutama menyangkut kasus penipuan dalam merk keluaran toko atau supermarket itu sendiri, kata wakil pimpinan Foodwatch, Matthias Wolfschmidt. Karena sejumlah jaringan supermarket mengambil produk jadi dari perusahaan lainnya untuk produk yang berlabel supermarket bersangkutan.

Aigner: Peraturan Asal Usul Uni Eropa Keluar Lebih Dini

Sementara ini tekanan terhadap Uni Eropa meningkat. Dalam sebuah wawancara surat kabar, Komisaris Kesehatan Uni Eropa Tonio Borg mengancam dalang-dalang di belakang skandal daging kuda ini dengan "kekerasan penuh berdasarkan aturan hukum." Sebelumnya menteri pertanian Swedia Eskil Erlandson, mengusulkan untuk tindakan yang tegas. Tanggung jawab ditanggung siapa pun yang mengeluarkan produk itu ke pasaran. Erlandson mendukung hukuman "yang demikian menyakitkan, sehingga itu berkembang menjadi efek mengejutkan yang jelas."

Menteri urusan Konsumen Jerman Ilse Aigner mengumumkan, akan mendesak Uni Eropa agar bertindak lebih cepat dalam membuat peraturan-peraturan politis. November 2011 Uni Eropa sudah memutuskan peraturan informasi untuk bahan pangan. Menurut aturan tersebut untuk daging sapi mentah harus dicantumkan negara asal hewan tersebut. Mulai Desember 2014 peraturan ini akan berlaku juga untuk domba, kambing, unggas dan babi. Selain itu juga dibahas peraturan negara asal untuk produk makanan yang terdiri dari beberapa kandungan bahan pangan. Komisi Uni Eropa memperoleh tugas, mengkaji peraturan-peraturan semacam itu. Hasilnya menurut Aigner akan disampaikan musim gugur tahun ini dan bukan akhir tahun seperti rencana semula.