1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dinas Intelijen Barat Kerjasama dengan Libya

5 September 2011

Dinas intelijen Barat selama ini diam-diam menjalin kerjasama dengan dinas rahasia Libya. Hal itu terungkap dari ditemukannya tumpukan dokumen di kantor pusat dinas intelijen di Tripoli, pasca jatuhnya rejim Gaddafi.

https://p.dw.com/p/12TDH
Gambar simbol kerjasama intelejen di LibyaFoto: DW

Organisasi kemanusiaan Human Rights Watch HRW telah mengumpulkan dokumen mengenai kerjasama yang pernah terjadi antara dinas intelijen negara-negara Barat dengan rejim Muammar Gaddafi. Informasi ini didasarkan pada berbagai dokumen yang ditemukan di kantor dinas intelijen Libya.

CIA Serahkan Tersangka Teroris

Peter Bouckaert dari Human Rights Watch mengungkapkan bahwa di lokasi itu ditemukan berbagai jawaban atas banyak pertanyaan yang selama ini muncul dari rakyat Libya. Misalnya informasi mengenai pemboman pesawat Lockerbie dan juga informasi mengenai apa yang terjadi pada mayat 1.200 tahanan yang tewas terbunuh dalam pembantaian di penjara Abu Salim tahun 1966.

Salah satu hal yang mengejutkan adalah karena dokumen ini menunjukkan bahwa dinas intelijen luar negeri Amerika, menyerahkan para tersangka teroris untuk diinterogasi oleh dinas rahasia Libya.

Peter Bouckaert mengatakan, "Kami khawatir saat orang-orang ini diserahkan kepada dinas intelijen Libya, mereka mengalami penyiksaan. Dan CIA tahu apa yang akan terjadi jika mereka mengirim tersangka teroris seperti Abdulhakim ke tangan dinas rahasia Libya. Kita harus ingat bahwa para Islamis militan ini awalnya ada di tangan CIA, sehingga kalau mereka ingin menginterogasinya mereka bisa melakukannya sendiri. Tapi justru mereka mengirimkannya ke dinas rahasia Libya yang bahkan dalam laporan resmi Departemen Luar Negeri Amerika sudah dikenal sering melakukan penyiksaan."

Negara Yang Terlibat

Peter Bouckaert juga mengaku terkejut saat memeriksa dokumen: karena di sana ada nada yang jauh lebih bersahabat antara dinas intelijen Amerika dengan Libya. Dia menggarisbawahi bahwa dokumen-dokumen ini secara jujur mengungkapkan dinas intelijen Amerika menitipkan pertanyaan yang ingin diajukan kepada tersangka teroris. Juga nada yang sangat bersahabat saat mereka berterima kasih kepada kepala dinas intelijen Libya Mussa Kussa. Dear Mussa, begitu judul surat dinas intelijen Amerika yang ditujukan kepada orang yang tidak disukai di Libya karena keterlibatannya dalam penindasan.

Dokumen-dokumen ini akan menjadi bukti bahwa, bahkan para pejabat CIA sendiri ikut serta langsung dalam interogasi atas tersangka teroris yang dilakukan dinas intelijen Libya.

Dinas rahasia Jerman tahun 90-an juga menerima informasi dari Libya, dalam perang melawan terorisme. Bekas kepala intelijen Bernd Schmidbauer, mengungkapkan hal itu kepada harian “Bild am Sonntag”. Dia menyebut, berkat bantuan informasi dari Libya, Jerman bisa menghindari ancaman teroris. Tak hanya Amerika dan Jerman, dinas rahasia MI6 Inggris juga memiliki hubungan dekat dengan para pejabat keamanan Libya. Berbagai dokumen yang ditemukan di kantor pusat dinas intelijen di Tripoli itu, kelihatannya masih akan memunculkan banyak kejutan.

Andy Budiman

Editor : Hendra Pasuhuk