1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dinas Rahasia Jerman Ingin Perbaiki Citra

Stephanie Höppner9 Juli 2013

Sejak skandal penyadapan oleh dinas rahasia AS, NSA, citra dinas rahasia makin buram. Dinas rahasia Jerman sekarang ingin memperbaiki citranya dan menjadi lebih terbuka.

https://p.dw.com/p/193rF
Das Bundesamt für Verfassungsschutz, BfV am 15.11.2011 in Köln
Kantor Bundesamt für Verfassungsschutz BfV, KölnFoto: picture-alliance/dpa

"Penuh rahasia, tidak transparan, tidak terkendali," demikian citra dinas rahasia di mata publik Jerman. Hal itu disampaikan Bodo Becker, juru bicara salah satu dinas rahasia di Jerman, Bundesamt für Verfassungsschutz BfV.

Menurut Becker, bayangan klise tentang anggota dinas rahasia adalah memakai jaket panjang dengan topi yang menutup setengah wajah dan sering bergerak di jaringan kriminal. Ini gambaran yang tidak benar. Dinas rahasia sekarang ingin mengubah citra buram ini.

Di Jerman ada tiga lembaga dinas rahasia, yaitu Dinas Perlindungan Konstitusi BfV yang bergerak di dalam negeri, lembaga intelijen BND yang bertugas di luar negeri, dan lembaga intelijen militer MAD. Untuk memperbaiki citranya, ketiga lembaga ini ingin bekerja sedikit lebih terbuka.

Ketua MAD Ulrich Birkenheier bulan Februari lalu mengumumkan akan membuka kantor hubungan masyarakat yang selalu bisa dihubungi para wartawan. Hal ini sebelumnya juga sudah dilakukan oleh BfV dan BND.

Konsekuensi Skandal NSU

Lembaga dinas rahasia makin jadi sorotan setelah terungkapnya kasus pembunuhan yang dilakukan kelompok teror ekstrim kanan, NSU. Bertahun-tahun NSU melakukan kegiatan pembunuhan dan perampokan tanpa terlacak oleh aparat keamanan. Hal ini terjadi karena pertukaran informasi antara polisi dan dinas rahasia tidak berjalan baik. Banyak dokumen yang salah dianalisa dan terlalu cepat dimusnahkan.

Sebagai konsekuensinya, Menteri Dalam Negeri Jerman Hans-Peter Friedrich membentuk kelompok kerja. Rabu lalu (03/07/13), ia menyampaikan hasil awal kelompok kerja itu. Akan dibuat sebuah aturan yang seragam untuk pemusnahan dokumen di lembaga intelijen. Pemusnahan dokumen hanya bisa dilakukan setelah melalui beberapa kali pemeriksaan. Selain itu, pertukaran informasi antara lembaga intelijen di tingkat federal dan tingkat negara bagian akan diperbaiki.

Juga penyampaian informasi kepada masyarakat harus diperbaiki. "Reformasi dinas rahasia antara lain mencakup komunikasi yang lebih aktif lagi tentang tugas-tugasnya. Apa yang kami lalukan, apa saja keberhasilan kami, dan bagaimana parlemen mengawasi kegiatan kami," tutur jurubicara BfV, Bodo Becker

Warisan Perang Dingin

Bagi ahli sejarah Wolfgang Krieger, buruknya citra intelijen di Jerman antara lain karena warisan perang dingin. "Ini karena berbagai kegagalan selama era perang dingin. Ketika itu, intelijen Jerman Barat jadi sasaran serangan dinas rahasia Jerman Timur." Di masa itu, dinas rahasia Jerman Timur memang terus menerus menyebarkan berita buruk tentang Jerman Barat.

"Banyak masalah dan kelemahan intelijen Barat yang diungkap kepada pers oleh dinas rahasia Jerman Timur, tanpa wartawan mengetahui bahwa sumbernya adalah dari dinas rahasia timur," ujar Krieger. Citra buruk itu tetap melekat pada lembaga intelijen sampai sekarang. Masyarakat Jerman tidak menyukai kegiatan dinas rahasia mereka.

Situasi ini berbeda dengan di Inggris dan Amerika Serikat. Di kedua negara itu, kegiatan dinas rahasia lebih diterima oleh publik dan media. Di Inggris orang berpendapat, dinas rahasia membela mempertahankan negara, karena itu mereka harus didukung, kata Krieger. Juga di Amerika Serikat dan Perancis, publik lebih bisa menerima kegiatan dinas rahasia. Karena itu, kasus Snowden jadi tema yang lebih besar di Jerman daripada di Amerika Serikat atau Inggris. Itu sebabnya, dinas rahasia Jerman sekarang berupaya memperbaiki citranya.