1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Disetujui Pembangunan Sentra Islam dekat Ground Zero

Rainer Schäfer4 Agustus 2010

Rencana pembangunan sentra Islam berikut sebuah mesjid di dekat lokasi serangan 11 September ini memicu debat sengit di Amerika Serikat terkait masalah toleransi beragama.

https://p.dw.com/p/Obky
Gambar simbol, lokasi serangan 11 September, Ground Zero pusat perhatianFoto: DW/AP/Bilderbox.de

Proyek pembangunan mesjid dan Sentra Agama Islam ini menguji toleransi beragama dan debat mengenai kebebasan beragama di Amerika Serikat. Sentra agama Islam tersebut mencakup mesjid, fasilitas olah raga, teater dan tempat penitipan anak dan diharapkan menjadi simbol bahwa Umat Muslim merupakan bagian masyarakat Amerika.

Beusaha Mengubah Persepsi terhadap Warga Muslim

Yang memicu debat sengit di Amerika Serikat adalah lokasi tempat Pusat Islam tersebut akan dibangun. Mesjid dan Sentra Agama Islam itu rencananya didirikan di sebuah lahan yang terletak tak jauh dari Ground Zero, di mana menara ganda Gedung World Trade Center ambruk tanggal 11 September 2001 akibat serangan teroris. Saat ini, di lahan tersebut masih berdiri sebuah gedung kosong yang dibangun tahun 1850.

Selasa (03/08), Komisi Pelestarian Lokasi Bersejarah kota New York dengan suara bulat memutuskan bahwa gedung tua serta lahan tersebut bukan lokasi bersejarah yang patut dilestarikan. Keputusan yang disambut tepuk tangan riuh ini membuka jalan bagi para penggagas Pusat Agama Islam untuk mewujudkan rencananya. Tapi rencana ini juga banyak penentangnya.

Andy Sullivan asal Queens, New York, mengatakan, ini sangat memalukan. Sebaliknya, mereka yang mendukung pendirian Sentra Islam dekat Ground Zero mengatakan, proyek ini dapat menjembatani posisi dunia Barat dan kaum Muslim. Selain mempercantik kawasan kota Manhattan yang selama ini terlihat kumuh, proyek ini juga diharaplan mengubah persepsi warga Amerika Serikat terhadap kaum Muslim yang cenderung negatif sejak serangan 11 September.

New York, Kota bagi Semua Orang

Walikota New York Michael Bloomberg menegaskan bahwa kebebasan beragama adalah salah satu asas terpenting Amerika Serikat. Ia menambahkan bahwa New York adalah kota yang paling bebas di dunia. Ini yang membuat New York menjadi kota yang berbeda dan kuat, kota yang terbuka bagi siapa saja, semua orang yang memiliki impian dan tekad untuk bekerja keras dan tentu, mematuhi semua aturan.

Sementara, gerakan yang menolak pembangunan mesjid di dekat lokasi Ground Zero mendapat dukungan dari sejumlah pihak. Di antaranya dari mantan kandidat wakil presiden Amerika Serikat Sarah Palin dan beberapa politisi kubu Republik lainnya. Yang disayangkan sejumlah pihak adalah nada debat sengit ini yang kadang menjadi sinis dan tidak menyenangkan.

Imam Feisal Abdul Rauf dari Inisiatif Cordoba yang merupakan penggagas pendirian mesjid dan Sentra Agama Islam ini mengatakan, fasilitas ini akan menjadi rumah bagi mereka yang menginginkan pengertian dan penyembuhan, kedamaian dan kerja sama. Ia menambahkan bahwa tekad pihaknya makin kuat untuk memanfaatkan peluang ini, karena ini adalah tanggung jawab terhadap komunitas dan para tetangga di kawasan kota Manhattan.

Ziphora Robina/afp/rtr

Editor: Hendra Pasuhuk