1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dokter asal Indonesia Tewas di Somalia

30 Desember 2011

Dua pekerja Dokter Tanpa Batas Negara, tewas akibat serangan di ibukota Somalia, Mogadishu. Seorang Dokter asal Indonesia bernama Andrias Karel Keiluhu termasuk yang tewas.

https://p.dw.com/p/13buH
Somalia dianggap tempat paling berbahaya di dunia

Meski demikian, Dokter Tanpa Batas Negara hari Jumat (30/12) mengumumkan bahwa walaupun beresiko, namun mereka akan tetap memberikan bantuan perawatan medis di negara yang tergolong paling berbahaya di dunia tersebut.

“Dokter Tanpa Batas Negara” akan memindahkan beberapa staf karena alasan keamanan, tapi kami masih berkomitmen untuk melanjutkan kerja kemanusiaan kami di Mogadishu dan tempat-tempat lain di Somalia“ demikian isi pernyataan tersebut. Organisasi kemanusiaan itu juga mengaku terkejut dan sedih atas kematian dua anggotanya.

Organisasi kemanusiaan itu menggambarkan Havet sebagai seorang koordinator bantuan darurat yang berpengalaman yang telah berkerja untuk Dokter Tanpa Batas Negara di Angola, Kongo, Indonesia, Lebanon, Sierra Leone, Afrika Selatan dan Somalia, sejak tahun 2000. Sementara dokter Andrias Karel Keiluhu asal Indonesia disebut telah bekerja untuk organisasi itu sejak tahun 1998 dan pernah bertugas di Indonesia, Ethiopia, Thailand dan Somalia.

Seorang petugas Dokter Tanpa Batas Somalia yang satu hari sebelumnya dipecat karena tuduhan mencuri obat-obatan, telah ditangkap dan diduga sebagai pelaku penyerangan. Laporan petugas keamanan Somalia menyatakan “Klan bekas pejabat logistik itu telah mengambil keuntungan besar dari penjualan obat-obatan milik Dokter Tanpa Batas Negara yang dicuri. Dikhawatirkan bakal ada serangan lanjutan yang bisa mengancam keselamatan para dokter“.

Seorang karyawan asal Somalia yang bertugas mengelola logistik, dipecat pada hari Rabu (28/12) karena mencuri stok obat-obatan. Hari Kamis (29/12) dia kembali ke kantor Dokter Tanpa Batas Negara, lalu melepaskan tembakan dengan pistol. Demikian keterangan seorang penjaaga keamanan, yang mengaku tidak diberitahu soal adanya pemecatan tersebut sehingga memperbolehkan pelaku penyerangan masuk.

Havet tewas seketika. Sementara dokter Keiluhu asal Indonesia yang ditembak beberapa kali bagian tubuhnya, sempat dirawat dan menerima transfusi darah. Namun nyawanya tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia.

Serangan mematikan atas petugas organisasi kemanusiaan pernah terjadi pada bulan Juni tahun 2004. Saat itu lima pekerja Dokter Tanpa Batas Negara: dua dari Afghanistan, seorang warganegara Norwegia, seorang berkebangsaan Belanda dan satu lagi Belgia, ditembak oleh pria bersenjata di Afghanistan. Setelah peristiwa itu, organisasi kemanusiaan tersebut memutuskan menarik seluruh petugas mereka dari sana.

Pada tahun 2007, tiga petugas Dokter Tanpa Batas Negara: seorang ahli bedah Kenya, seorang ahli perbekalan asal Prancis dan pengemudi mereka asal Somalia, tewas akibat terkena ranjau darat yang diduga telah direncanakan sebelumnya.

Andy Budiman

Editor: Hendra Pasuhuk