1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Donald Trump Batalkan Pertemuan dengan Kim Jong Un

24 Mei 2018

Presiden AS Donald Trump mengumumkan ia tidak akan bertemu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bulan depan, karena sikap "permusuhan terbuka" Kim. Sebelumnya, rencana pertemuan tersebut dianggap sebagai momen bersejarah.

https://p.dw.com/p/2yH6B
USA Donald Trump in Washington
Foto: picture-alliance/AP Photo/E. Vucci

Kamis (24/05), Presiden AS Donald Trump secara mengejutkan membatalkan pertemuan puncak dengan diktator Korea Utara Kim Jong Un. Demikian isi surat yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.

Pertemuan yang dijadwalkan pada 12 Juni mendatang di Singapura, dimaksudkan untuk meredam ancaman yang ditimbulkan oleh persenjataan nuklir Pyongyang.

Apa bunyi surat Donald Trump:
- Trump menarik diri dari pertemuan tersebut karena "ungkapan kemarahan yang luar biasa dan permusuhan terbuka" yang diekspresikan oleh Kim baru-baru ini.

- Dunia kehilangan "peluang besar untuk perdamaian abadi."

- Dia mendesak Kim untuk tidak "ragu-ragu menelepom atau menulis" kepadanya untuk menjadwalkan ulang pertemuan itu.

- Ucapan yang ditujukannya secara langsung kepada Kim: "Anda berbicara tentang kemampuan nuklir Anda, tetapi kemampuan nuklir kami sangat besar dan kuat sehingga saya berdoa kepada Tuhan, kami tidak akan pernah harus menggunakannya."

Koresponden DW di Washington Alexandra von Nahmen men-tweet isi surat itu secara keseluruhan:

Pernyataan Korea Utara: Sebelumnya pada hari Kamis (24/05), Pyongyang mengecam Wakil Presiden AS Mike Pence sebagai "boneka politik" karena membandingkan mereka dengan Libya, mengatakan komentarnya "dungu dan bodoh," dan mengancam untuk membatalkan pertemuan dengan Trump.

Meledakkan sebagian situs nuklir: Kamis (24/05), Korea Utara mengatakan telah menghancurkan terowongan di bawah satu-satunya situs uji nuklir Korut yang diketahui

Harapan tinggi akan pertemuan Trump-Kim: Trump dipuji oleh Korea Selatan, Cina, dan banyak sekutu AS karena setuju untuk bertemu Kim dan membahas denuklirisasi semenanjung itu. 

vlz/as (Reuters, dpa)